Mohon tunggu...
prisellyandharexcy
prisellyandharexcy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka kucing suka ntn drakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus dari Perspektif Teori Neo-liberalisme

25 Oktober 2023   00:41 Diperbarui: 25 Oktober 2023   00:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang dimaksud dengan Neoliberalisme?

Neoliberalisme dalam hubungan internasional merupakan ideologi yang meyakini bahwa suatu negara harus mengutamakan superioritas absolut dibandingkan superioritas relatif terhadap negara lain.

Menurut IA-CEPA Pacu Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Australia

Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia menggunakan pendekatan Neo-liberalis. Indonesia dan Australia memulai kerja sama ekonomi dengan menandatangani perjanjian IA-CEPA. Perjanjian kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia memuat beberapa hal yang tentunya akan memperkuat poros perekonomian Tanah Air. 

Dari sudut pandang Neoliberalisme yang fokus pada kerja sama ekonomi, hal ini tentu sangat bermanfaat bagi kerja sama bilateral. Perjanjian bilateral ini mencakup perdagangan impor dan ekspor, ketenagakerjaan, telekomunikasi, investasi dan perdagangan elektronik. Terbentuknya IA-CEPA menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai potensi pasar yang menguntungkan bagi investor Australia dan sebaliknya

Semua utang sudah lunas, IMF tidak bisa campur tangan di Indonesia
 
Indonesia melunasi seluruh utangnya kepada Dana Moneter Internasional, atau IMF, pada Kamis (5 Oktober) setelah menyelesaikan tahap kedua sebesar $3,2 miliar. Restrukturisasi utang ini  menandai era kebijakan ekonomi yang bebas intervensi IMF. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka persoalan pembayaran utang Indonesia kepada IMF berpandangan Neoliberalisme. Neoliberalisme masih cenderung mendukung kebebasan ekonomi, termasuk dalam kebijakan fiskal negara. Dari sudut pandang ini, negara bertanggung jawab membayar utang  yang harus dikelola tanpa  intervensi eksternal, seperti IMF. Upaya Indonesia membayar utangnya kepada IMF dapat mengakhiri kebijakan IMF. Keputusan ini mungkin mencerminkan keinginan untuk menjadi lebih mandiri secara finansial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun