Mohon tunggu...
Priska Odilia
Priska Odilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Leadership: Four Kinds of Influential Leader

15 Desember 2021   23:10 Diperbarui: 15 Desember 2021   23:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemimpin baru sering sekali menganggap bahwa suatu kekuasaan kepemimpinan merupakan suatu hal yang diberikan dari organisasi kepada mereka melalui posisi seorang pemimpin. Namun, dibalik itu semua, para pemimpin tersebut memiliki kekuasaan yang tidak hanya bergantung kepada otoritas pekerjaannya, serta mereka itu dapat mempengaruhi orang lain atau para pengikutnya melalui berbagai cara. Terdapat empat jenis kepemimpinan yang berpengaruh yang mengandalkan gaya serta hubungan pribadi dari seorang pemimpin, yaitu kepemimpinan transformasional, kepemimpinan karismatik, kepemimpinan koalisi, dan jenis terakhir yaitu kepemimpinan dengan gaya Machavellian.

Jenis kepemimpinan yang pertama yaitu kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan ini memiliki ciri memiliki kemampuan untuk membawa suatu perubahan yang mempunyai signifikan yang baik dalam pengikut maupun organisasinya. Pemimpin dengan jenis kepemimpinan transformasional ini memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan dalam organisasi, khususnya dalam visi, strategi, dan budaya organisasi serta mempromosukan inovasi dalam produk dan teknologi yang dimiliki. Cara memahami kepemimpinan yang satu ini salah satunya adalah dengan membuat perbandingannya dengan kepemimpinan transaksional. Dasar dari kepemimpinan ini adalah proses transaksi atau pertukaran di antara pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin transaksional ini mengenali kebutuhan dan keinginan seorang pengikut baru kemudian akan menjelaskan bagaimana kebutuhan dan keinginan tersebut akan dipenuhi sebagai imbalan atas pemenuhan tujuan tertentu atau setelah mereka mengerjakan suatu tugas tertentu. Maka, pengikut akan menerima imbalan atau penghargaan atas kinerja pekerjaan yang telah dilakukan, lalu seorang pemimpin akan mendapatkan manfaat dari penyelesaian tugas oleh pengikutnya.

Kedua, terdapat jenis kepemimpinan karismatik, dimana jenis ini dapat terlihat sebagai suatu api yang dapat membangkitkan energi di sekitarnya, khususnya kepada para pengikutnya. Hal ini dapat memberikan suatu dampak emosional bagi orang lain dan membuat mereka merasa bahwa mereka bisa melakukan lebih dari apa yang mereka percaya dan yang biasanya dilakukan, meskipun terdapat kemungkinan hambatan serta pengorbanan yang mungkin harus mereka lakukan. Pemimpin dengan jenis ini akan menginspirasi dengan semangat mereka, dimana banyak orang akan tergerak untuk mengikuti dan termotivasi untuk melampaui kepentingan mereka sendiri dan melampaui kemampuan mereka demi mencapai tujuan, baik itu untuk organisasi ataupun pribadi.

Jenis yang ketiga yaitu kepemimpinan koalisi. Terkadang perubahan dapat terjadi dan dilakukan ketika adanya upaya koalisi atau persatuan daripada hanya berupa upaya yang dilakukan oleh seorang pemimpin tunggal. Kepemimpinan koalisi ini melibatkan pembangunan ikatan persatuan setiap orang yang mendukung tujuan dari pemimpin serta dapat membantu mempengaruhi orang lain untuk menerapkan atau mengimplementasi keputusan pemimpin dalam mencapai tujuannya. Pemimpin dengan jenis ini akan mengamati dan memahami pola interaksi antar anggota atau pengikut dan pengaruh dalam organisasi. Pemimpin ini pandai dalam mengembangkan koneksi yang dimiliki denagn jaringan orang yang luas dan dapat menyesuaikan perilaku dan pendekatan mereka terhadap orang dan situasi yang beragam. Mereka mengembangkan hubungan yang positif baik didalam maupun diluar organisasi serta menghabiskan waktu untuk mempelajari pandangan orang lain untuk membangun aliansi yang saling menguntungkan.

Jenis kepemimpinan yang terakhir yaitu kepemimpinan gaya Machiavellian. Kepemimpinan dengan gaya ini menyatakan bahwa pemimpin bersedia menggunakan segala cara yang diperlukan untuk melestarikan serta melindungi kesejahteraan dari organisasi. Ciri-ciri pemimpin gaya Machiavellian adalah sebagai berikut: mereka selalu waspada terhadap risiko dan ancaman terhadap kekuasaan mereka, mereka tidak keberatan ditakuti, mereka akan menggunakan tipu daya jika perlu, dan mereka menggunakan penghargaan dan hukuman untuk membentuk perilaku. Pemimpin gaya ini juga sangat politis, mereka mungkin berusaha untuk mendapatkan kendali atas informasi dan sumber daya dalam organisasi, seperti pekerjaan, penghargaan, dan dukungan keuangan sehingga orang lain akan bergantung pada mereka untuk apa yang mereka butuhkan, yang meningkatkan kekuatan mereka. Para pemimpin ini juga dapat menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mempertahankan kekuasaan mereka, tetapi mereka melakukannya karena mereka percaya bahwa organisasi hanya aman jika memiliki pemimpin yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun