Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tengah mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema “Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek”.
SDGs ini mempunyai 17 tujuan, yang nantinya akan dibagikan kepada masing-masing kelompok besar mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan KKN semester genap tahun 2022. Dengan ini, mahasiswa diharapkan dapat membantu dalam program SDGs desa melalui kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh kampus UPI.
Kelompok KKN 72 mengambil program SDGs dengan tema ‘Desa Tanpa Kemiskinan’ dengan memecah kelompok besar menjadi 5 kelompok kecil dan menyebarkan kelompok kecil tersebut pada desa-desa yang berada di Kecamatan Parongpong. 5 kelompok kecil tersebut disebarkan ke Desa Cihideung, Desa Ciwaruga, Desa Cigugur, Desa Sukawana, dan Desa Cihanjuang.
Setelah pembagian kelompok, kelompok kecil KKN 72 Desa Cihanjuang melaksanakan KKN di Desa Cihanjuang, lebih tepatnya di RW 09 Desa Cihanjuang.
Dengan beranggotakan 6 mahasiswa dari berbagai jurusan, mahasiswa kelompok kecil 72 ini berfokus pada kegiatan pertanian, kesehatan, pengembangan potensi anak, dan pengembangan UMKM. Dalam kegiatan pengembangan UMKM, kelompok kecil 72 membuat program kerja pemanfaatan limbah kain perca sebagai peluang usaha minim modal. Program kerja ini diharapkan menjadi salah satu solusi dari permasalahan lingkungan dan ekonomi di RW 09.
Program kerja pemanfaatan limbah kain perca ini dilaksanakan pada hari Senin (01/08/2022). Dengan target ibu - ibu PKK di RW 09. Dimulai dengan sosialisasi dan edukasi tentang limbah kain perca kepada ibu - ibu PKK, bahwa kain perca merupakan sisa - sisa potongan kain, kain perca juga merupakan limbah anorganik yang sulit terurai.
Dalam skala besar, limbah kain perca dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, sebagai upaya pengurangan limbah kain perca, kita dapat mendaur ulang kain perca sebagai barang bermanfaat yang layak jual, salah satunya adalah dengan mengolah kain perca tersebut menjadi aksesoris.
Sosialisasi dilanjutkan dengan penyampaian peluang usaha yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan kain perca. Pemanfaatan kain perca sebagai aksesoris merupakan peluang usaha yang menjamin karena aksesoris selain digunakan sebagai pelengkap busana, bisa dijadikan sebagai souvenir. Karena kain perca merupakan kain sisa, kain perca mudah didapatkan dari manapun. Dari baju bekas pun bisa. Maka dari itu, tidak perlu modal banyak untuk membuat usaha dengan memanfaatkan kain perca.
Setelah selesai menyampaikan edukasi tentang pemanfaatan kain perca dan bagaimana cara mengolah kain perca sebagai peluang usaha, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan aksesoris yaitu bros dari kain perca.
Tujuan memilih bros sebagai demonstrasi pada pemanfaatan kain perca adalah karena bros merupakan salah satu aksesoris yang mudah untuk dibuat, serta menggunakan modal yang sedikit.