Mohon tunggu...
Priscilla Nethania
Priscilla Nethania Mohon Tunggu... Penulis - An undergraduate student

“words are our most inexhaustible source of magic”

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tantangan Melawan Rasa Malas di Tengah Pandemi dan Aturan Stay at Home

10 Agustus 2020   10:50 Diperbarui: 10 Agustus 2020   10:48 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencatat daftar harian dokpri)

Sudah terhitung kurang lebih hampir 6 bulan ini, kita, masyarakat Indonesia terpaksa harus mengalah dengan keadaan terkait pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri ini. Jutaan siswa yang tersebar di beberapa provinsi terutama di pulau Jawa terpaksa harus melakukan segala aktivitasnya di rumah, termasuk dalam menimba ilmu.

Pada awalnya, mayoritas dari siswa menganggap hal ini merupakan sebuah keuntungan. Mereka menganggap ini bisa menjadi celah untuk lari dari kesibukan yang membebankan dan dari tanggung jawabnya sebagai seorang siswa. Ini bukanlah sebuah persepsi yang benar, karena dapat memberikan dampak buruk yang berkelanjutan.

Ekspektasi pandemi ini akan berakhir dalam waktu 3 bulan saja harus dikubur dalam-dalam. Fakta yang kita hadapi sekarang adalah semakin meningkatnya kasus yang seakan-akan tak berujung. Para siswa yang selama ini masih menghabiskan waktunya di rumah saja sudah semakin terlarut dalam kemalasan yang bisa berdampak pada masa depan mereka maupun bangsa.

Hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Rasa malas ini harus kita lawan dengan meningkatkan produktivitas yang akan membantu kita menghadapi langkah selanjutnya di hidup ini. Jika hal semudah ini tidak bisa kita lawan, bagaimana nasib bangsa Indonesia 10 hingga 15 tahun ke depan?

Sebagai remaja yang peduli dan memiliki prospek akan masa depan, aturan Stay at Home tidak akan meredupkan mimpi dan target yang sudah kita tetapkan untuk masa depan. Berbagai hal produktif harus tetap dilakukan meskipun di tengah situasi yang kurang mendukung ini. Tinggal menghitung bulan dari hari ini sampai kebanyakan remaja seusia saya akan menduduki bangku perguruan tinggi. 

Banyak hal yang harus dilakukan agar hasil akhir nanti dapat sesuai dengan target yang diinginkan. Bagi remaja yang ingin memasuki perguruan tinggi negeri favorit, persiapan untuk serangkaian jalur masuk harus mulai dipersiapkan secara matang. Tidak hanya itu, mempertahankan nilai yang baik selama SMA juga merupakan hal yang penting.

Hal sederhana yang dapat membantu kita melawan rasa malas dimulai dengan membuat daftar rencana harian. Ini akan membantu kita menyusun kegiatan yang harus kita lakukan setiap harinya secara terorganisir. Daftar ini harus dilakukan secara rutin, teratur dan detail. Ini akan mengingatkan kita untuk mulai melakukan hal bermanfaat dibanding bermalas-malasan. 

Hal yang kedua adalah isi dari daftar harian tersebut. Kegiatan yang direncanakan tentunya harus bermanfaat dan menambah wawasan. Pembuatan rencana kegiatan produktif dapat dimulai dengan brainstorming, yaitu tahap mengumpulkan ide kegiatan menarik yang bermanfaat dan tentunya sesuai dengan apa yang kita sukai.

Setelah berkomitmen pada diri sendiri untuk lebih produktif dengan melakukan hal-hal di atas, rasa malas yang datang akan lebih mudah kita hadapi. Pada awalnya, tantangan ini memang sulit dilakukan melihat banyaknya godaan yang ada selama di rumah saja. 

Tetapi, dengan antusias dan keyakinan akan masa depan yang cerah, simpati yang tinggi untuk mengubah pola pikir remaja bangsa, dan keinginan untuk menjadikan negeri ini lebih maju akan senantiasa membantu kita melawan rasa malas itu. Generasi muda bangsa harus bisa membuktikan pada bangsa ini, bahkan hingga ke mata dunia, bahwa kita tidak hanya diam. Perubahan positif pada diri sendiri adalah kunci awal dari segala pintu kesuksesan yang menanti kita di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun