Lalu apakah dengan Gaji setinggi itu, Ia memiliki kehidupan yang sempurna?
Tidak, Nyatanya Para Haters selalu berada dalam kisah hidupnya. Para Haters selalu memaki dan menghujat apapun yang ia lakukan padahal Mayoritas pecinta sepak bola adalah laki-laki maka seolah laki-laki merendahkan dirinya untuk mencibir seperti seorang wanita.
Mengkritik itu wajar, Mencibir itu Kurang Ajar. Mencibir selalu menjadi Trend alias kebudayaan yang harus dilakukan oleh para Haters, sejatinya para pembenci itu bagaikan Fans diam-diam ( Secret Admirer ) yang mau memperhatikan setiap gerak-gerik Cristiano dan memantaunya tiap detik hanya untuk menunggu kesalahan yang ia perbuat.
Siapa yang menghujat Cristiano? Seluruh Lapisan Masyarakat, Mulai dari Kalangan Pemain Sepak Bola hingga Para Fans. Lucu memang jika melhat apapun yang Cristiano lakukan selalu dihujat. Banyak Kasus yang saya temukan dalam upaya "hujat-menghujat" ini misalnya :
- Goal Tunggal Cristiano
Jika Real Madrid mampu menang dengan Goal tunggal dari Cristiano maka akan muncul topik berita " CRISTIANO DALAM POSISI OFFSIDE " Terkadang lucu jika mendengar headline berita atau komentar seperti ini. Topik berita ini tidak akan muncul apabila Goal tunggal itu Nampak Jelas, Mutlak dan tidak bisa dicari-cari kesalahanya seperti Goal Melalui Free Kick, dan Goal Diluar kotak penalti.
- Goal Tunggal Melalui Penalti
Sekali lagi, Jika ia harus menjadi Penentu lewat titik putih, Maka ia selalu dihujat telah melakukan Diving, atau Real Madrid sedang dibantu Wasit. Hal ini acap kali terjadi pada Cristiano padahal tak jarang ia jelas dilanggar begitu keras. Alasanya? Dia berbahaya, bung!
- Memberikan Sumbangan Pada yang Kurang Beruntung
Sisi Kemanusiaanya tak lagi diragukan tapi masih saja ada yang berkata bahwa ia "Riya" karena ketika memberikan sumbangan MINTA DILIPUT MEDIA, Pencitraan dan lain sebagainya padahal jangankan Memberi Donasi dengan jumlah Milyaran Rupiah, Ketika ia mengantarkan Cristaninho pun ia diikuti Media. Artinya? Apapun yang ia lakukan selalu menjadi perhatian media, tak perlu ia berkoar-koar untuk meminta Media meliputnya. Manusia-Manusia yang negatif thinking seperti ini mungkin butuh melakukan CT-Scan di Rumah Sakit Alias Scan Otak untuk membuktikan Apakah "Otak" mereka baik-baik saja?
- Siapa Ibu Cristianinho?
Media masih terus bertanya-tanya mengenai siapakah ibu biologis dari Cristianinho. Hingga dalam satu waktu Cristiano mengeluarkan Statement," Aku berusaha menjadi Ayah yang baik, dan aku rasa ini cukup baginya." Terkadang Media terlalu ingin mencampuri Urusan pribadi seseorang dan komentar yang paling sering saya temukan di Indonesia selalu berkaitan dengan DOSA, ANAK HARAM. Sesuci apakah kita hingga mampu menghakimi dosa-dosa seseorang? Terlebih Cristiano disorot seolah-olah hanya ia yang melakukan hal ini padahal mayoritas pesepak bola memiliki anak dahulu baru menikah dengan ibu dari anak-anak itu. Hanya, Cristiano mampu menjadi Single Parent bagi Cristianinho dan segala keputusan yang ia pilih adalah keputusannya sendiri.
- Gagal Penalti
Susah juga jadi Cristiano, Dapat penalti dibilang Diving, Cetak Goal dibilang Offside, Gagal Cetak Goal dibilang Mandul, Gagal Eksekusi Penalti pun juga di caci maki. Sadarkah tentang situasi ini?
Semua penjabaran ini hanya sedikit dari yang pernah saya ingat dan yang saya mampu jabarkan, Bahwa ternyata tampan dan kaya tak menjadi jaminan kebahagiaan, terkadang ia harus merelakan privasinya di 'Obok-Obok' oleh Media hanya demi Uang semata. Headline berita bagi Cristiano selalu kontroversial agar menjual, Segala cara dilakukan agar dapat memberitakan Nama besar seorang Cristiano.
- Marah, Tidak Cetak Goal
Ingatkah anda ketika Arbeloa mencetak Goal dan tampak raut wajah Cristiano yang kecewa? Dia bukan marah ketika Arbeloa mencetak goal tetapi ia sedang menghukum dirinya sendiri yang kala itu bermain sangat buruk. Berkali - kali tembakanya jauh dari gawang, Permainanya benar-benar dibawah performa seorang Cristiano yang dunia kenal. Ketika itu Bola benar-benar dekat dengan kakinya maka wajar jika seorang yang haus goal ingin menebus kesalahan-kesalahanya dengan mencetak goal. Dengan ekspektasinya yang tinggi ia berharap dapat mencatatkan namanya dipapan skor malam itu tetapi Bola justru lebih 'Lengket' dikaki Arbeloa dan langung mengkonversikan nya menjadi sebuah Goal