Pada Juni 2016 kemarin, masyarakat Indonesia disentakkan dengan berita pernikahan artis kawakan, Aming Sugandhi, atau yang lebih kita kenal sebagai Aming. Hal yang membuat publik terperangah bukanlah mengenai betapa mewah resepsi pernikahannya; bukan juga karena kisah cinta Aming yang mengharu-biru. Alasan mengapa publik gempar adalah karena penampilan istri Aming, Evelyn Nada Anjani, yang ‘unik’.
Usut punya usut, penampilan ‘unik’ Evelyn disebabkan oleh kadar testosteron yang terlampau tinggi dalam tubuhnya. Namun, jumlah ini tidaklah ia dapatkan secara alami, tapi melalui proses suntik hormon yang ia dapatkan sejak berusia 17 tahun. Nah, daripada berlanjut pada gosip yang berkepanjangan, ada baiknya Anda kenali terlebih dahulu seluk beluk mengenai hormon testosteron dan dampaknya bagi wanita.
Apa itu hormon testosteron?
Sebenarnya, testosteron adalah hormon steroid yang tergolong pada kelompok androgen. Meskipun hormon ini sering disangkut pautkan dengan jenis kelamin pria, tapi bukan berarti wanita tidak memiliki hormon testosteron pada tubuhnya -walaupun dalam jumlah kecil. Karena nyatanya, testosteron dihasilkan oleh testis pada pria; dan indung telur (ovari) pada wanita.
Lalu, apa sebenarnya fungsi hormon testosteron? Baik bagi wanita maupun pria, testosteron berfungsi untuk meningkatkan gairah seksual (libido), menjaga tingkat energi tubuh, meningkatkan fungsi imun, hingga melindungi Anda dari kemungkinan terkena osteoporosis.
Testosteron terlampau tinggi pada wanita; apa akibatnya?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah hormon testosteron pada wanita tergolong kecil jika dibandingkan kaum pria. Namun, dalam beberapa kasus, banyak wanita yang kadar testosteronnya pada tubuhnya tergolong tingi. Lalu, adakah dampak buruk dari kondisi ini? Ini dia penjelasan lengkapnya:
1. Hirsutisme
Hirsutisme merupakan kondisi di mana seorang wanita mengalami pertumbuhan rambut kasar, semisal kumis dan janggut, selayaknya pria. Penyebab dari kondisi ini, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic, adalah produksi hormon androgen -terutama testosteron- yang berlebih.
2. Clitoromegaly
Menurut Children’s Hospital of Eastern Ontario, salah satu akibat dari kelebihan hormon testosteron pada wanita adalah risiko mengidap clitoromegaly –sebuah kondisi kesehatan di mana klitoris tumbuh secara abnormal dan akhirnya berukuran lebih panjang dari ukuran normal.