Tahun depan, perhelatan pesta demokrasi lima tahunan akan berlangsung di republik ini. Dua belas partai politik peserta pemilu telah ditetapkan oleh KPU. Para anggota calon anggota legislatif dari tiap-tiap partai pun sudah ditetapkan menjadi calon tetap. Memang, pemilihan umum tahun depan akan dimulai dengan pemilu legislatif pada April 2014. Adapun setelah itu tiga bulan kemudian akan dilaksanakan pemilihan presiden. Kontestasi untuk meneruskan kepemimpinan pasca Presiden SBY terus menghangat dari waktu ke waktu. Karena partai adalah kendaraan resmi seseorang untuk menjadi capres maka tiap partai berlomba untuk menyorong jagoannya tahun depan.
Mayoritas parpol peserta telah atau setidaknya mewacanakan kadernya menjadi capres. Umumnya kader partai itu adalah ketua umum partai. Harus diakui bahwa Ketum partai adalah kader terbaik di partainya. Tidak mungkin kalau Ketum partai jadi pimpinan puncak di partainya kalau dia tidak diberi kepercayaan oleh partainya. Partai Amanat Nasional (PAN) adalah salah satu partai yang telah bulat bersepakat memajukan Ketua Umumnya menjadi capres. Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN hasil Kongres di Batam tahun 2010 ditahbiskan menjadi capres sejak tahun 2011 lalu di Jakarta dalam sebuah acara internal partai.
Penunjukan kader PAN kepada Hatta saat itu mulus berlangsung tanpa adanya suara penolakan satupun dari daerah. Hal ini berbeda halnya dengan partai lain yang mesti menggelar sebuah kontestasi untuk menjaring capres. Ada juga partai yang penunjukkan Ketua Umumnya menjadi capres masih menuai polemik hingga kini. Kembali ke Hatta, diantara pendukung atau kader PAN yang mendukung penuh pencapresan Hatta adalah Amien Rais. Seorang pendiri partai yang juga Ketua Umum pertama PAN. Saat temu kader PAN kemarin di Jakarta Utara, Amien bilang bahwa PAN tidak memiliki opsi nama lain selain Hatta Rajasa untuk menjadi Capres pada 2014 mendatang.
Pernyataan Amien kemarin menjadi menarik kalau kita tarik ke belakang tepatnya Agustus lalu saat perayaan hari jadi PAN. Saat itu Amien mengkritik kinerja pemerintahan sekarang di bidang ekonomi yang menurutnya jauh dari harapan masyarakat Indonesia. Keterpurukan dan kurangnya kesejahteraan rakyat kini menjadi sorotan tajam Amien saat itu. Konteksnya dengan Hatta adalah Amien secara tidak langsung mengkritik Hatta. Kenapa? Karena Hatta adalah seorang yang kini diamanahi oleh Presiden menjadi Menko Perekonomian. Artinya, kalau bicara ekonomi berarti Hatta adalah orang yang bertanggung jawab terhadap baik buruknya ekonomi bangsa.
Tapi kini, Amien mengakui bahwa Hatta adalah kader terbaik PAN saat ini. Kritikan Amien saat itu pun sebenarnya mudah saja dijawabnya karena ekonomi kita saat ini sedang tumbuh tinggi dan tingkat kepercayaan internasional meningkat. Apalagi Indonesia menjadi salah satu negara yang dituju oleh para investor kelak untuk mengembangkan bisnisnya. Sadarnya Amien Rais terhadap kemampuan Hatta saat ini untuk menjadi capres pun tidak datang dalam waktu dekat. Bagaimana pun Hatta, adalah orang yang kerap membantu Amien dalam membesarkan PAN waktu itu dan pernah menjadi Sekjen partai ketika Ketua Umumnya saat itu Amien sendiri.
Modal Hatta untuk menjadi capres rasanya sudah cukup komplit untuk dijabarkan lagi. Kinerja yang dia lakukan saat ini terhadap ekonomi bangsa, cuma orang yang tidak senang saja yang bilang ekonomi kita kurang bagus. Pengalaman di birokrasi hampir 14 tahun menjadi modal Hatta untuk memimpin negeri ini. Dua presiden berbeda dan empat kementerian –dengan sekarang- berbeda pernah digenggam Hatta. Artinya kalau ukurannya kinerja di pemerintahan sepertinya sudah sangat berpengalaman. Belum lagi modal komunikasi yang natural, hangat, dan mahir dalam lobi politik menjadi suatu kelebihannya. Oleh karenanya, pilihan rakyat pada tahun depan sepertinya akan mengarah kepada sosok yang disebutkan diatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H