Mohon tunggu...
PKNM 05 FK FKG UB 2024
PKNM 05 FK FKG UB 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PKNM 05 FK FKG UB 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intervensi Kesehatan Berbasis Komunitas: Cerita Mahasiswa FK dan FKG dalam PKNM di Dusun Sengon Utara Desa Dalisodo

4 Oktober 2024   19:46 Diperbarui: 4 Oktober 2024   21:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan September telah usai, sebelum beranjak ke bulan Oktober dari penulis akan berbagi pengalaman terkait hasil Program Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir. Acara PKNM   dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya, yang terdiri dari FK dan FKG. Sebagai mahasiswa wajib melakukan kegiatan KKN semacam ini. PKNM sendiri bertujuan Sebagai wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan praktik profesi pendidikan interprofesional dan membantu setiap profesi untuk meningkatkan kemampuan praktik masing-masing profesi serta memahami bagaimana praktik yang dilengkapi oleh profesi lain. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan agar dapat bekerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama upaya promotif dan preventif yang berfokus pada kebutuhan pasien, keluarga, dan komunitas masyarakat.

Penulis berada di kelompok 05 dan mengintervensi masyarakat RT 05, Desa Kalisodo. Kelompok 05 mengawali kegiatan PKNM dengan melakukan survey dan wawancara keluarga dilakukan pada tanggal 10 Agustus dan 11 Agustus 2024 untuk melihat masalah kesehatan yang ada di masyarakat RT 05, Desa Kalisodo. Berdasarkan hasil survei kelompok 05  menemukan warga yang memiliki tekanan darah tinggi dan gigi berlubang. Dengan didukung beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan tersebut antara lain kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya berolahraga. Adapun faktor lain yang mempengaruhi yaitu  risiko yang tidak bisa dimodifikasi, seperti usia lanjut, juga menjadi faktor dominan, terutama pada kelompok lansia. 

Setelah mengumpulkan data melalui Wawancara, Observasi, Pemeriksaan langsung, dan Kuesioner kepuasan. Didapatkan 2 keluarga dengan masalah kesehatan yang cukup kompleks untuk diintervensi yaitu, Keluarga Bapak Puguh dan Keluarga Bapak Rukun. Pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2024, kelompok 05 melakukan kegiatan intervensi keluarga yang bertempat di kediaman keluarga Pak Puguh dan Pak Rukun.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Setelah intervensi keluarga dilanjutkan kelompok 05 melaksanakan intervensi komunitas yang melibatkan lansia sebagai sasaran utama. Intervensi komunitas bertujuan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pentingnya menjaga tekanan darah tetap stabil. Edukasi yang disampaikan mengenai pola makan sehat, olahraga teratur, dan pentingnya kepatuhan pada pengobatan antihipertensi memberikan pemahaman yang lebih baik kepada warga. Selain edukasi hipertensi, adapun edukasi cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, KIE premenopause, perimenopause, pasca menopause, terapi farmakologi, terapi non-farmakologi, pencegahan, dan edukasi mengenai tanaman herbal atau Tanaman Obat Keluarga (TOGA). 

Pada tanggal 16 Agustus 2024, kelompok 05 melakukan kegiatan intervensi komunitas yang dilakukan di POLINDES ( Pondok Bersalin Desa)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Meskipun intervensi komunitas berjalan dengan lancar, terdapat beberapa kendala yang ditemukan, salah satunya adalah keterbatasan ruang yang menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan senam hipertensi yang telah direncanakan. Namun, antusias lansia dalam mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan sangat mendukung keberhasilan kegiatan ini. “Terima kasih, telah membantu untuk meningkatkan kesadaran kesehatan para lansia. Para lansia dengan bahagia ketika mereka diperhatikan”, ucap ketua Ibu RT 05. Keberlanjutan dari kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan perlu dipertahankan, terutama melalui program promosi kesehatan yang melibatkan kader posyandu dan tokoh masyarakat setempat. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dapat membantu menciptakan komunitas yang lebih sehat dan mengurangi prevalensi penyakit kronis di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun