Kelam malam membelah tirai kesedihan
Kilauan bintang memenuhi ruang hampa yang penuh pilu
Aku tak lihat tawamu..
Tawa yang memecahkan gendang telingaku
Tirusmu menjadi lukisan indah dalam kalbu
Mata sayu itu menjadi bara perayu untuk datang kepadamu
Tubuh yang menjadi tanda keagungan-Nya membuatku lumpuh
Kau sentuh segala yang ada padaku
Menjatuhkan aku pada sinar yang tak kunjung padam..
Namun seketika kau hilang bak nada yang lupa dimainkan
Kau adalah pelangi
yang hanya sekejap menanti usainya hujan badai..
Tak selalu ada.
Diam.
Menghilang.
Kau hanyut bersama melodi keheningan malam
Semua menyatu.
Menjadi sebuah deru yang mengikis batinku
Perlahan... Membuat palung hatiku semakin dalam.
Dalam...
Hingga tak ada insan yang dapat berdiam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI