Mohon tunggu...
Prisca Nurmala Sari
Prisca Nurmala Sari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah dosen di Politeknik Digital Boash Indonesia, Program Studi Bisnis dan Manajemen Ritel. Saya juga merupakan anggota PERHEPI Komda DKI Jakarta. Saya suka membaca, menonton, dan explore sekitar. Sangat suka menginisiasikan acara atau program.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Mengguncang Indonesia, Siapkah?

28 Juni 2024   22:33 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Prisca Nurmala Sari, S.E., M.Si dan Fadly, S.E., M.M

Resesi merupakan kondisi ketika perekonomian negara mengalami penurunan dalam jangka waktu yang cukup lama. Indikator dari resesi adalah pertumbuhan ekonomi, PDB (Produk Domestik Bruto), tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran. Kalo menurut data statistika dari Badan Pusat Statistik (2022), pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung naik walaupun tidak terlalu signifikan. Dilihat dari gambar pergerakan harga atau tingkat inflasi di Indonesia (BPS, 2022), tingkat harga di Indonesia cenderung fluktuatif di tahun 2022 namun masih dalam batas kewajaran.

Resesi yang diperkirakan terjadi di negara-negara di dunia pada tahun 2023 dan 2024 terjadi karena beberapa faktor, yaitu terjadinya perang antar negara-negara di dunia, tingkat inflasi di negara-negara di dunia, adanya guncangan ekonomi dari Negara Adidaya, yaitu Amerika Serikat, serta suku bunga yang tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Kebijakan makroekonomi yang diberlakukan di Amerika Serikat sangat berdampak sekali terhadap kondisi makroekonomi di negara-negara termasuk Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Amerika Serikat memegang kendali atas permintaan dan pasokan Dollar yang merupakan mata uang dunia.

Kemudian, apakah Indonesia siap dengan resesi yang sudah melanda negara-negara lain di dunia? Indonesia tentu saja akan siap menghadapi tantangan global perekonomian, termasuk resesi. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang banyak dan sumber daya alam yang melimpah. Pemerintah dan rakyatnya bisa memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan produksi yang memberi nilai tambah produk terhadap produk mentah. Indonesia juga kaya akan jumlah UMKM. UMKM-lah yang sangat berkontribusi dalam menopang perekonomian Indonesia. UMKM dapat bertahan jika ada guncangan ekonomi. Selain itu, sebagai warga Indonesia yang baik harus kaya akan literasi keuangan dan ekonomi. Jika ingin Indonesia terbebas dari resesi, warga negara Indonesia tidak harus membatasi jumlah konsumsi produk karena jika membatasinya, akan membuat nilai GDP Indonesia menjadi rendah sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun. Konsumsilah produk Indonesia sesuai dengan kebutuhan serta cobalah melakukan kegiatan produktif yang dapat memberikan sumbangsih kepada Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun