Mohon tunggu...
Prisca Nurmala Sari
Prisca Nurmala Sari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah dosen di Politeknik Digital Boash Indonesia, Program Studi Bisnis dan Manajemen Ritel. Saya juga merupakan anggota PERHEPI Komda DKI Jakarta. Saya suka membaca, menonton, dan explore sekitar. Sangat suka menginisiasikan acara atau program.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mau dapat CUAN di Dalam Konten? Wajib Tau Copywriting!

25 Agustus 2023   13:20 Diperbarui: 25 Agustus 2023   13:42 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Copywriting merupakan seni merangkai kata-kata untuk mengambil perhatian konsumen dan membuat engagement antara pelaku bisnis dan konsumen. Kata-kata hasil dari implementasi copywriting bersifat persuasif atau mengajak. Bentuk dari copywriting disebut COPY. Tujuan implementasi teknik copywriting di dalam menjalankan bisnis adalah :

  • Membantu menarik perhatian konsumen akhir.
  • Membantu meningkatkan interaksi dan engagement antara pelaku bisnis dan konsumen.
  • Membantu meningkatkan branding
  • Membantu meningkatkan penjualan

Pada dasarnya, teknik copywriting diperlukan dalam membuat konten atau iklan, baik iklan digital maupun iklan konvensional. Mungkin beberapa pelaku bisnis menganggap implementasi teknik copywriting tidak penting padahal hal tersebut sangat penting. Kebiasaan para konsumen atau Masyarakat Indonesia ketika meng-scroll media sosial adalah terus meng-scroll sampai bawah dengan batas tak terhingga. Menurut penelitian, 8 detik pertama dalam melihat sebuah konten itu sangat menentukan untuk menangkap perhatian konsumen atau masyarakat yang sedang mengakses media sosial. Jika konsumen atau masyarakat tidak tertarik, maka mereka akan terus meng-scroll ke bawah sehingga konten kita sebagai pelaku bisnis akan sia-sia. Oleh karena itu, seni teknik copywriting menjadi perlu diterapkan untuk mendapatkan perhatian konsumen.

Mengapa Penting??

Teknik copywriting sangat penting untuk diterapkan dalam menjalankan bisnis, yaitu dalam pembuatan konten. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, terdapat marketing funnel untuk bisnis dengan pola B2C (Business to Consumer) dan B2B (Business to Business). Implementasi copywriting di dalam pembuatan konten berperan dalam mendukung tiga tahapan di dalam marketing funnel, yaitu awareness, interest, dan consideration. Teknik merangkai kata-kata yang persuasif di dalam konten akan membuat konten semakin efektif dalam meningkatkan kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan pertimbangan untuk memilih sebuah merek (consideration).

Step by Step

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk implementasi teknik copywriting, antara lain:

  • Pahami produk bisnis Anda
  • Pelaku bisnis harus bisa membedakan apa itu fitur dan apa itu benefit. Fitur adalah karakteristik yang melekat pada produk, sedangkan benefit adalah segala manfaat yang dapat dirasakan konsumen setelah menggunakan produk. Contohnya adalah produk coklat batangan. Fitur coklat batangan terdiri dari warna, tekstur, dan kemasan coklat batangan. Sedangkan benefit coklat batangan yaitu konsumen dapat merasakan sensasi rasa dan kelumeran dari coklat batang yang dapat meningkatkan mood. Pada saat ini, para pelaku bisnis atau copywriter hendaknya menunjukkan benefit dari produk untuk ditampilkan di dalam konten. Hal tersebut dilakukan karena konsumen dapat melihat langsung fitur produk tanpa diinfokan pelaku bisnis. Sedangkan benefit, konsumen belum tentu mengetahuinya.
  • Tentukan cara penyampaian dan gaya bicara
  • Pelaku bisnis harus dapat memilih bagaimana cara dan gaya bicara pelaku bisnis dalam menginformasikan produknya, apakah gaya yang lucu, santai, tegas, atau frontal. Gaya ini sebaiknya konsisten agar konsumen selalu mengingat gaya khas produk kita.
  • Pahami karakter media sosial
  • Konten akan diunggah di media sosial, baik instagram, tiktok, facebook, atau lainnya. Setiap media sosial tersebut muncul di tahun berbeda dan notabene generasi yang menggunakannya juga berbeda. Facebook muncul pada tahun 2000an sehingga media sosial ini popular di generasi baby boomers, gen X, dan setengah generasi milenial. Sedangkan instagram muncul di tahun 2010 sehingga media sosial ini popular di generasi milenial dan gen Z. Jadi, ketika mengunggah konten-konten dengan tulisan kata-kata yang persuasif, pelaku bisnis harus mencermati audiens yang akan melihat konten tersebut.
  • Pahami tujuan implementasi copywriting
  • Dalam membuat konten, kita harus tahu apa tujuan kita dalam membuat konten dengan teknik copywriting. Apakah tujuan kita meningkatkan kesadaran (brand awareness), edukasi, viral, atau lainnya karena hal tersebut akan berhubungan dengan isi kontennya.
  • Tentukan jenis copy di dalam konten

Jenis copy sebagai hasil dari teknik copywriting terdiri dari copy sederhana, copy viral, copy lebay, copy eksklusif, dan copy yang berbentuk cerita. Pelaku bisnis hanya memilih satu dari jenis copy tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun