Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Laksanakan Kegiatan Pelatihan di Kelurahan Kapasari Kota Surabaya

Motorik halus merupakan suatu gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil seperti jari jemari. Mengenali dan mencocokkan bentuk pada puzzle memerlukan keterampilan persepsi visual, yang dapat membantu anak memproses informasi visual dan mengenali perbedaan serta kesamaan. Perkembangan keterampilan kognitif merujuk pada proses bagaimana kemampuan berpikir dan memahami. Pola berulang dalam puzzle membantu meningkatkan memori anak, karena mereka perlu mengingat dan mengikuti pola saat mereka menyusun puzzle.

Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam program Inovasi&Teknologi mengadakan pelatihan yang berjudul " Meningkatkan Keterampilan Kognitif dan Motorik Halus pada anak". Acara ini dilaksanakan pada Jum'at 23/Agustus/2024 yang berlokasi di Kelurahan Kapasari Kota Surabaya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 39 Peserta dan dimulai pada pukul 09.00-11.30. Pelatihan ini berdurasi 2 jam 30 menit. Selama kegiatan berlangsung fasilitator memberikan pengetahuan dan pemahaman baru tentang bagaimana cara meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik halus seperti menjelaskan tentang pentingnya perkembangan kognitif dan motorik halus, tahapan perkembangan motorik halus dan kognitif sesuai umurnya, memberikan tips dan solusi cara meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik halus.

Salah satu solusi yang diberikan untuk melatih dan mengasah keterampilan kognitif dan motorik halus yaitu dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif Puzzle. Dalam pembuatan APE Puzzle sangat mudah karena bahan dan alat yang digunakan sangat terjangkau dan dapat ditemukan dilingkungan sekitar, orangtua dan anak dapat bekerja sama untuk membuat APE ini.

Alat Permainan Edukatif / Puzzle

Alat Permainan Edukatif / Puzzle (dokpri)

Alat Permainan Edukatif (APE) puzzle ini,memberikan pemahaman baru pada peserta bahwa mengasah motorik anak sejak dini sangat diperlukan untuk mencegah berbagai macam dampak negatif yang dapat terjadi. Pada puzzle ini terdapat bentuk dan pola, dimana anak harus menyusun dan mencocokan bagian-bagian puzzle yang berfungsi untuk mengasah kemampuan kognitif dan motorik halus anak. Puzzle ini juga dapat berfungsi untuk mempermudah anak belajar sambil bermain dan meningkatkan semangat anak agar anak tidak bosan dalam belajar.