Mohon tunggu...
Pripta Fajarriani
Pripta Fajarriani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku hobby volly,menyanyi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Mitoni

16 September 2024   09:15 Diperbarui: 17 September 2024   18:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mitoni: Tradisi Adat Jawa dalam Merayakan Kehamilan 

 Mitoni adalah salah satu upacara adat Jawa yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama bagi pasangan yang tengah menantikan kelahiran anak. Upacara ini dilaksanakan pada usia kehamilan tujuh bulan dan merupakan bentuk syukur serta permohonan doa untuk keselamatan ibu dan bayi. Melalui Mitoni, tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan keluarga tetapi juga melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak lama. 

Makna dan Tujuan Mitoni :

 Mitoni, yang dikenal juga dengan nama "Ritual Tujuh Bulanan," mengacu pada usia kehamilan yang telah mencapai tujuh bulan. Angka tujuh dalam tradisi Jawa dianggap memiliki kekuatan mistis dan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memohon perlindungan dan keselamatan. Upacara ini dimaksudkan untuk melindungi ibu dan bayi dari segala bahaya dan memastikan kelancaran proses persalinan.

 Rangkaian Upacara 

Upacara Mitoni biasanya melibatkan beberapa ritual dan simbolisme. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam upacara ini: 

1. Tumpeng dan Hidangan Tradisional: Salah satu aspek utama dari Mitoni adalah penyajian tumpeng, yakni nasi kuning yang disajikan dengan berbagai lauk-pauk. Tumpeng sebagai simbol syukur dan harapan agar kehidupan yang akan datang penuh berkah. 

2. Doa dan Ritual: Selama upacara, pembacaan doa oleh tokoh agama atau dukun dipercaya dapat memberikan perlindungan dan keselamatan. Ritual ini melibatkan berbagai mantra dan doa yang ditujukan untuk keselamatan ibu dan bayi. 3. Pembagian Berkat: Setelah ritual selesai, biasanya ada pembagian berkat berupa makanan dan kue-kue kepada para tamu yang hadir. Ini merupakan simbol dari berbagi kebahagiaan dan rasa syukur. 4. Pakaian Tradisional: Selama Mitoni, keluarga dan tamu seringkali mengenakan pakaian tradisional Jawa. Hal ini menambah kekhidmatan dan nuansa budaya dalam upacara. 

Makna Sosial dan Budaya

 Mitoni tidak hanya merupakan sebuah upacara keagamaan, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam. Upacara ini menjadi ajang berkumpulnya keluarga besar dan teman-teman dekat, mempererat hubungan sosial serta memperkuat ikatan kekeluargaan. Melalui Mitoni, nilai-nilai budaya Jawa seperti rasa syukur, gotong royong, dan saling menghormati terus dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun