Mohon tunggu...
Pri !!!
Pri !!! Mohon Tunggu... -

Senangnya terus belajar, berpikir positif dan berbuat baik !!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otoriter itu Trik Dosen Menutupi Kekurangannya Saat Mengajar di Kelas Saya

12 April 2013   12:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:19 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

" Terus belajar dan berusaha berbuat baik" salah satu prinsip saya dan mungkin sama dengan pembaca. Luar biasa menyenangkan dan menguntungkan rasanya mendapat ilmu, hal baru dan pengalaman dalam hidup. Memiliki guru dan dosen dengan cara mengajar demokratis sangat memacu semangat belajar.  Membantu saya menjadi lebih berani, kreatif, bersahabat dan menjadi seorang yang demokratis tentunya. Saya akan menuturkan sedikit pengalaman kurang baik saat belajar.

Pengalaman ini saya rasakan bersama dengan semua teman satu kelas belum lama ini. Memilik beberapa dosen yang kompeten dan menyenangkan membuat kami sangat nyaman belajar. Namun saat itu ada dosen yang tiba-tiba membentak hanya karena kami sedang merapikan tempat duduk di hari pertama ngajar. Tetap menghormati dan mempelajari karakter sang dosen sama dengan dosen lain. Kami sangat sadar akan banyaknya sifat dan karakter manusia yang berbeda-beda. Seperti dosen yang mengajarkan kedisiplinan dan kritis membuat kami tetap menghormatinya sama dengan dosen lain yang kurang menerapkan sifat tersebut.

Keadaan ini terus berlanjut bahkan hampir setiap proses belajar kami menerima bentakan berkali-kali dalam kelas. Dosen tersebut menyuruh kami diam saat beliau berbicara, mendengarkan dan menatap wajahnya, tidak menggerakan badan, dilarang berpendapat maupun menanggapi pembicaraan. Memaksa menjawab saat beliau memberikan pertanyaan.  Saat ada yang lengah, dosen langsung menghampiri mahasiswa, menasehati dengan nada tinggi, menatap tajam dan terkesan memarahi dengan sikap menyudutkan. Memberi banyak sekali tugas yang tidak mungkin bisa kami selesaikan meskipun kami paksa. Menurut saya ini sikap otoriter karena sudah berlebihan dan sangat membebani mahasiswa.

Saat beliau mengajak bergurau kami dengan persiapan sebelumnya mencoba menyampaikan ketidaknyamanan kami dan sedikit mengkritik agar cara ngajar sedikit diperbaiki. Mengalihkan pembicaraan dan terkesan meremehkan yang dilakukan dosen tersebut. Menurut saya perlu diterima bahwa ada penyebab siswa mengobrol saat dosen mengajar. Seperti cara penyampaian materi yang membebani, monoton, tidak menarik atau keadaan kelas yang panas. Inilah kekurangan yang harus diperbaiki dan jangan ditutupi. Ini kenyataannya, bukan saya tidak mau terus fokus memperhatikan dosen.

Kami merasa sangat tidak nyaman dan menyesalkan sikap dosen karena kami merasa dirugikan. Akhirnya kami tidak menerima dengan baik ilmu yang diberikan dan sikap beliau membuat kami tidak lagi menghormatinya dari hati, meskipun kenyataannya kami tetap harus berpura-pura menghormatinya. Sangat disesalkan, mungkin jika beliau lebih terbuka dan demokratis semua akan berjalan selaras dan membuahkan hasil baik.

Semoga saya dan sahabat pembaca belajar dari pengalaman ini. Tetap mempunyai semangat namun juga dengan rendah hati menerima saran dari orang lain. Terima kasih dan terakhir kalimat sederhana dari saya,

"sebelum mengambil tindakan coba posisikan kita sebagai obyek. Apa yang kita rasakan ? jika baik lakukan, jika tidak baik hentikan ! "  pri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun