aku terjatuh ke dalam senyummu
dan aku terperangkap, terpenjara
sia-sia sudah kemerdekaan
bertambah lagi duka
setelah kemiskinan, intoleransi
kini aku papah padamu
isi kepalaku berubah, bukan lagi
kolam berair jernih Â
ikan-ikan tak berkumpul, pergi
menujumu
bagaimana caramu menjatuhkan aku
lebih cepat dari pukulan ali
ketika menjatuhkan foreman
senyummu adalah sebuah lubang
yang memaksaku jatuh
dan tak ingin aku bangkit kembali
biarlah kini duniaku di dalammu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H