Dengan susah payah, kukendarai sepeda motor adikku. Jalanan menanjak curam, ditambah licin sehabis hujan semalam, membuat tingkat kesulitan berkendara bertambah.Â
Pagi itu, aku dan istriku, serta anakku yang bungsu, berkeinginan melihat air terjun Timbulun di Silanjai. Setidaknya, itulah salah satu agendaku bila pulang kampung ke Nagari Talang Babungo di Sumatra Barat.
Nagari Talang Babungo bisa dibilang salah satu nagari terindah di Sumatra Barat. Nagari ini terdiri dari beberapa jorong (dusun) yakni Talang Timur, Talang Barat, Bulakan, Silanjai, Tabek, Taratak Dama, dan Taratak Jarang.Â
Bentangan nagari ini sangat indah, dikelilingi perbukitan, sehingga menjadikannya sebagai salah satu desa wisata favorit di Sumatra Barat dan pernah masuk dalam sebagai destinasi dalam acara petualangan di televisi.
Air terjun Timbulun tadi misalnya, masuk di dalam tayangan Si Bolang. Perjalanan menuju air terjun sangat seru. Selain jalanan yang menanjak (yang alhamdulillah sudah disiram batu dan semen), kita harus melewati pematang sawah.Â
Perlu sangat berhati-hati meniti pematang sawah tersebut kalau tidak mau terperosok. Akan sangat indah bila kita bermain ke sini pada saat sawah sedang hijau-hijaunya atau tatkala menjelang panen. Tarasering yang tersusun rapi di perbukitan Silanjai bisa diadu dengan persawahan lain di Ubud atau Majalengka.
Jorong yang sudah menasional lebih dahulu sebenarnya bukan Silanjai, melainkan Jorong Tabek. Masyarakatnya pandai merias diri. Jalan-jalan di jorong ditanami bunga-bunga yang sangat indah. Lalu jorong tersebut dibagi menjadi beberapa area dengan point of view yang berbeda-beda. Â
Ada banyak hal yang sudah dilakukan masyarakat Tabek yang mulanya mayoritas adalah petani tebu dan aren. Dari identitas itu, mereka memproduksi makanan dan minuman dari tebu dan aren. Gula aren hingga sirup arennya harus dicicipi.Â