Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Takut Divaksin, Ini Efek Sampingnya!

9 April 2021   20:43 Diperbarui: 9 April 2021   20:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu lalu (07/04), suntikan vaksin kedua sudah kuterima. Lokasinya di Kantor Pusat Bea Cukai di Rawamangun. Bakda disuntik, efek yang kurasakan memang agak berbeda dengan suntikan pertama. Saat suntikan pertama, efek yang paling terasa adalah rasa mengantuk. Ngantuk berat banget. Selain itu, tidak ada. Suntikan kedua tidak berefek semengantuk suntikan pertama. Hanya saja, tangan terasa jauh lebih pegal. Hingga ke bahu. 

Setelah sampai di rumah, keesokan harinya rasanya lemas sekali. Seperti habis demam. Pegal-pegal terasa di sekujur badan. Cara mengatasinya makan yang bergizi dan minum vitamin sesuai dengan kebutuhan. Banyak istirahat juga. Hari ini alhamdulillah, badan sudah terasa segar kembali.

Memang, ada banyak yang takut divaksin karena takut efek sampingnya. Kebetulan saat suntikan kedua kulakukan, orang tuaku di Palembang sedang menerima suntikan pertama. Mereka mendapatkan jatah untuk lansia. Bapak usianya sudah 66 tahun sedangkan Ibu berusia 64 tahun. 

Seperti kata Menteri Kesehatan, para lansia, setelah nakes adalah prioritas. Penting bagi kita untuk bisa memvaksinasi lebih dari 21 juta lansia. Sampai saat ini, baru 2 juta lansia yang tervaksin. Karena itu terobosannya, barang siapa bisa mengajak 2 lansia datang untuk divaksin, ia juga akan mendapat jatah vaksin.

Bagaimana sih sebenarnya situasi vaksinasi?

1. Saat datang kita diminta mengisi formulir screening. Seperti riwayat penyakit, juga riwayat alergi. Aku punya asma sehingga harus dipastikan bahwa asmaku kambuh sudah lebih dari satu bulan yang lalu. Yang dilarang vaksin adalah yang sedang darah tinggi, punya autoimun, gula darah yang tinggi juga. Itu sudah pasti ditolak.

2. Beberapa orang yang ketika diukur tensi jadi tinggi belum tentu punya riwayat darah tinggi. Tapi karena deg-degan. Beberapa teman begitu soalnya sehinga mereka disuruh istirahat dan menenangkan diri terlebih dahulu sebelum ditensi ulang.

3. Suntikan dilakukan di lengan kiri. Jadi usahakan pakai baju yang mudah disingkap di lengan. Bagaimana bila berjilbab? Kebetulan di tempat saya vaksin ada bilik khusus. Buat para jilbaber, dipersilakan masuk ke bilik tersebut dan dilayani oleh petugas perempuan juga.

4. Setelah divaksin, kita disuruh menunggu sekitar 30 menit untuk melihat efek samping yang langsung dirasakan. Beberapa efek samping yang membutuhkan penanganan dengan segera adalah bila sesak napas atau urtikaria. Tapi dalam kelompokku, tidak kulihat ada yang demikian. Alhamdulillah semua aman.

5. Saya malah mengecek terus, apakah benar setelah divaksin, anu jadi bertambah besar. Eh.

Demikianlah, pengalaman vaksinasi saya. Ayok, ajak para lansia divaksin duluan. Mari saling melindungi dengan melakukan vaksinasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun