Dua kali aku berkunjung ke Kepulauan Riau. Untuk keperluan yang berbeda. Pertama, aku ikut mengajar sebuah workshop di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kepulauan Riau. Kedua, aku menjadi festival sastra Bintan.
aku menyempatkan diri untuk berkeliling Bintan hingga Dompak. Kebudayaan Melayu begitu kental. Islam dan tradisi menyatu sehingga nampak oleh kita, di Kepri, unsur budaya dan spiritualitas tak bisa dipisahkan.
Penyatuan dua hal tersebut juga terlihat dari pembangunan masjid. Ada banyak masjid di Kepri yang begitu ikonik. Ia bukan cuma jadi tempat ibadah, tetapi juga jadi tempat wisata dan kebanggaan masyarakat Kepri. Ya, tidak hanya muslim yang datang ke masjid-masjid itu, nonmuslim juga (yang mayoritas wisatawan dari dalam dan luar negeri) turut mengagumi masjid-masjid.
Walaupun tradisi keislamannya begitu kuat, Kepri sangat toleran lho sesuai dengan budaya Melayu. Hal itu terlihat dari penyelenggaraan Festival Tahun Baru Imlek yang selalu meriah. Â Acara festival ini antara lain pawai Imlek, parade busana pengantin ala tionghoa, parade dewa, parade baju adat tionghoa, atraksi dragon, barongsai, reog, kuda lumping, pentas seni, tarian tionghoa, konser artis tionghoa, drum band dan pesta kembang api.
Berikut beberapa masjid ikonik di Kepulauan Riau:
Masjid Raya Dompak/Masjid Nur Ilahi
Masjid Al Hidayah
Masjid Keling Tanjung Pinang