Beginilah penampakan kotak tempat tes massal Covid-19 di Korea Selatan. Petugas tidak perlu memakai APD. Ia hanya berada di sebuah ruangan ber-AC dengan perlindungan yang memadai karena kotak tersebut didesain sedemikian rupa untuk melakukan swab test nasal tanpa kontak.
Tentu swab test inilah yang diharapkan. Bukan rapid test yang di Indonesia sekarang. Sebagaimana yang dikatakan dr Erlina Burhan, rapit test serologi yang sekarang alatnya sudah dibeli iitu tidaklah efektif. Alasannya karena alat tersebut mendeteksi bila sudah terjadi gejala.Â
Jadi, rapid test akan tidak akurat apabila sang pasien masih terdampak di hari-hari awal. Negatif kata rapid test, bisa jadi positif setelah diswab test.Â
Dan sebaliknya, hasil rapid test yang positif ini harus diuji ulang melalui swab test karena meski positif belum tentu Sars Cov-2. Bisa jadi corona yang lain.
Jadi benar pula kata beliau, rapid test tidak efisien secara ekonomi karena tetap harus swab test. Mending ikuti cara korea, posko-posko seperti inj diperbanyak. Alat bacanya juga diperbanyak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI