Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bom Waktu Kasus ke-27

11 Maret 2020   08:50 Diperbarui: 11 Maret 2020   08:50 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, secara resmi Pemerintah mengumumkan bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia. Semula 19 kasus menjadi 27 kasus. Namun, dari ke-27 kasus tersebut, kasus ke-27 mengundang perhatian banyak pihak.

Kasus ke-27 disebut-sebut sebagai transmisi lokal, tanpa ada riwayat keluar negeri, tanpa ada riwayat kontak dengan orang asing dan kasus-kasus lain yang sudah terkonfirmasi. Ini mengundang banyak pertanyaan. Salah satunya, bagaimana caranya pasien ini tertular?

Kasus ke-27 ini bisa jadi membuat suatu analisis banyak kalangan tentang adanya virus ini di Indonesia sebenarnya sudah ada sebelum kasus pertama terkonfirmasi. Namun, bisa jadi mereka yang membawa virus ini adalah orang-orang yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan saja.

Di berbagai pemberitaan, seperti kita tahu, dari kasus pertama terkonfirmasi di China sampai penerbangan dari China ditutup pada 5 Februari lalu, diperkirakan ada lebih dari 100.000 penumpang masuk ke Indonesia. Dan bahkan setelah ditutup pun, hingga 8 Februari, masih ada laporan turis China masuk ke Indonesia.

Kondisi di atas jelas menimbulkan kekhawatiran meski pada saat itu berbagai hipotesis yang menyebutkan Indonesia kebal, dll berseliweran.

Pertanyaannya kemudian, akankah kasus ke-27 ini menjadi ledakan seperti pasien ke-31 di Korea Selatan?

Kita tentu saja berharap tidak. Belajar dari Korea Selatan, mereka tidak menakutkan angka pasien bertambah. Dengan cekatan, Pemerintahnya turun ke jalan bahkan, "mencari" virus di tubuh manusia. Hingga sekarang, beberapa hari setelah pasien ke-31, jumlah penderita Covid-19 di Korea Selatan mencapai 7745 orang.

Daripada virus tersebut diam-diam menyebar, Pemerintah Korea Selatan mengetes warganya dengan cepat.

Apakah Indonesia bisa melakukan hal serupa? Tentu dari segi sumber daya itu sangat sulit dilakukan. Kit baru hanya berjumlah 10.000 dibanding jumlah warga Indonesia.

Menilik mayoritas kasus lainnya, barangkali Pemerintah perlu memusatkan penerbangan internasional, misal hanya di Jakarta dan Bali saja dan menerapkan pengawasan ketat di sana. Dengan banyaknya rute internasional, akan melemahkan fokus dan bisa jadi akan makin banyak kasus inpor yang tak terdeteksi.

Tangkapan layar cuitan warga Wuhan
Tangkapan layar cuitan warga Wuhan
Belajar dari Italia, tentu kita tidak mau menunggu hingga kota-kota ditutup tatkala telah mencapai 10.000 lebih kasus dengan tingkat kematian tertinggi mencapai 6%. Apalagi berbagai hipotesis lain seperti virus ini telah bermutasi menjadi dua tipe, yang mematikan dengan cepat dan yang bergejala ringan namun jangka panjang, atau virus ini dapat menular dalak waktu 15 detik, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun