Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sonet Memoir

6 Maret 2020   16:14 Diperbarui: 6 Maret 2020   16:09 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
catatanpringadi.com

Perlahan-lahan aku sadar pipimu begitu subur.
Aku ingin menanam hatiku di sana, dan tumbuh
pohon apel setinggi permohonan Jack melipur
air mataku yang mendadak mendidih. Oh, tubuh

bagaimana aku kuat menahan perasaan selaiknya
Sisyphus yang memanggul batu dan jatuh berulang.
Cinta ini seperti beberapa menu yang kau pinta
satu per satu, dari dadaku, muncul dengan gamblang.

Perlahan-lahan, aku tahu pertemuan ini tak akan
jadi yang pertama. Sebab burung-burung merpati
kali ini berjanji, akan mengantarkan kerinduan.

Dinda, dadaku mungkin terbuat dari botol bekas.
Dadaku pun mudah melepuh karena panas. Hanya
di pipimu yang subur itu, cinta terlanjur bertunas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun