Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Peluru untuk Randi

2 Oktober 2019   07:07 Diperbarui: 2 Oktober 2019   07:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika ia ambruk. 

Aku tahu itu akan menjadi kabar buruk.

Aku melihatnya
seperti pahlawan dalam sajak
Toto Sudarto Bachtiar. Padahal belum lelah
ia berteriak, meninju udara kosong
seolah-olah metafora sempurna
untuk kekuasaan yang tiada berarti
diduduki atau tidak diduduki.

Aku melihatnya digotong, melewati kerumunan
Air mataku ingin mendobrak habis bendungan

Peluru istimewa untuk Randi bersarang di ketiak kiri
Melewati pembuluh jantungnya dan menuju dada kanan.

Aku patah hati. Peluru tak punya perasaan.

PS:

Selamat jalan Randi, aku akan mengenangmu meski kita tidak mengenal apalagi bertemu. Semoga meski jauh dari Jakarta, negara tetap akan mengusut tuntas siapa yang telah menembakmu.  


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun