Siapa sangka, pepatah lama, belajarlah hingga ke Cina, menjadi pengalaman unik bagi Evan Spiegel. Pada tahun 2014, Spiegel yang menciptakan SnapChat, pergi ke Cina yang melahirkan WeChat.
Di sana, Spiegel baru tahu bahwa pengguna WeChat banyak yang memanfaatkan fitur QR Code. QR Code adalah fitur pemindai yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan banyak halseperti bertukar kontak, berinteraksi dengan brand atau selebritis, hingga membeli barang atau makanan.
Setelah kembali dari Cina, Spiegel lalu mendatangi Scan dan membeli startup tersebut senilai $54 juta. Kemudian ia mengupdate Snapchat dengan fitur QR Code. Pada 2015, SnapChat memperkenalkan Snapcode. Pada tahun 2017, setidaknya tercipta 8 juta pemindaian menggunakan Snapcode tiap harinya. QR Code digunakan mulai dari membuka filter pada aplikasi SnapChat, membuka situsweb, hingga menambahkan teman.
QR Code atau Quick Response Code merupakan salah satu jenis kode matriks atau kode batang. Umumnya, kode batang ditempelkan pada suatu barang atau benda. Dengan memanfaatkan alat pemindai, informasi tentang barang atau benda kemudian bisa didapatkan.
QR Code sendiri punya sejarah panjang. Mulanya, iadigunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di manufaktur. Seiring berjalannya waktu, QR Code digunakan dalam konteks yang lebih luas, termasuk aplikasi komersial dan kemudahan pelacakan aplikasi berorientasi yang ditujukan untuk pengguna telepon seluler. Nah, di Indonesia sendiri, QR Code pertama kali diperkenalkan oleh Kompas lho. QR Code pada Kompas berguna bagi pembaca hingga mampu mengakses berita melalui ponsel dan bahkan bisa memberi masukan atau opini ke reporter atau editor surat kabar tersebut.
QR Code untuk Pembayaran Digital
Kini QR Code populer menjadi bagian dari digital payment atau pembayaran digital. Pemanfaatan QR Code merupakan pengembangan sistem pembayaran fisik yang memanfaatkan metode elektronik. Gopay, OVO juga menggunakan QR Code. Dengan ponsel di tangan, sistem digital payment bisa digunakan untuk pembayaran.
BCA juga mempunyai fitur QR Code. Namanya QR-ku. Layanan produk QRku ini merupakan fitur yang ada di BCA Mobile dan Sakuku sebagai solusi transfer dengan menggunakan teknologi QR. Secara mudah kita bisa melakukan transaksi transfer antara sesama pengguna aplikasi tanpa harus menghafal nomor rekening. Persis kayak aplikasi Line atau Whatsapp, tinggal share QR Code masing-masing saja.
Nah, fitur ini diperuntukan bagi pengguna BCA Mobile dan Sakuku. Jadi download dulu ya aplikasinya.
Pastinya, transfer terasa makin mudah dengan fitur QRku. Berapapun nilai transfer anda bisa dilakukan dengan fitur tersebut. Bebas biaya pula. Dan bukti transaksi bisa dilihat di inbox atau cek mutasi rekening kita.Â
Yang patut jadi perhatian adalah saat melakukan transfer melalui fitur QRku, kita perlu hati-hati agar tidak sembarangan share QR-code ke orang lain yang belum dikenal. Hal itu bisa saja disalahgunakan lho.
Oh iya, Kode QR bagi pengguna BCA Mobile tidak akan berubah meskipun mengganti nomor handphone. Sedangkan, bagi pengguna Sakuku, kode QR akan berubah jika anda mengganti nomor handphone.