Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

5 Alasan Kenapa PKS Gagal "Ditenggelamkan"

23 April 2019   09:25 Diperbarui: 24 April 2019   13:10 3913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: (Kompas/Hendra A Setyawan)

Menjelang pemilihan umum, selain ramai mengenai calon Presiden, salah satu ucapan yang ramai adalah "ketidaksukaan" sejumlah pihak terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lini masa saya (yang harus saya akui penuh juga orang-orang liberal) dengan getol mengumbar kebencian terhadap partai satu ini. 

Tak sungkan mereka mengatakan akan "menenggelamkan" PKS. Bahkan di Kompasiana, beberapa penulis yang rajin dengan getol berharap partai ini tidak melewati ambang batas parlemen. Entah bagaimana caranya.

Pada saat itu, saya merasa tak yakin dan justru berpikir PKS setidaknya akan mencapai suara 8%. Target internal partai sendiri menargetkan suara yang diraih mencapai dua digit. Hasil Quick Count kemudian menampilkan hasil yang mirip prediksi saya.

  • Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis perolehan suara PKS 8,04 persen.
  • Indikator Politik Indonesia merilis persentase suara PKS sebesar 8,18 persen.
  • Charta Politika merilis persentase suara PKS sebesar 8,9 persen.
  • Indobarometer merilis persentase suara PKS sebesar 8,79 persen.
  • Litbang Kompas merilis persentase suara PKS sebesar 8,54 persen.
  • Populi merilis persentase suara PKS sebesar 8,2 persen.

Hasil Quick Count tersebut memang masih di bawah target PKS. Namun, hasil itu sudah di atas hasil pemilu 2014 yang tidak mencapai 7%.

Ada beberapa alasan kenapa PKS gagal ditenggelamkan. PKS masih menjadi magnet tersendiri dengan alasan-alasan tersebut. Berikut alasannya:

PKS (Masih) Partai yang Anggotanya Paling Sedikit Korupsi

Sumber: KPK Watch | pinterpolitik
Sumber: KPK Watch | pinterpolitik

Sumber: KPK | C&R
Sumber: KPK | C&R
Dari infografis di atas, sejak tahun 2002, PKS adalah partai dengan jumlah koruptor paling sedikit. Terlepas dari dalih PKS tak pernah benar-benar berada di tampuk kekuasan dan mempertimbangkan ucapan Lord Acton, power tend to corrupt.

Pada tahun 2017, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif menilai, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki rekam jejak yang baik soal transparansi dan akuntabilitas keuangan partai politik. PKS pun merupakan partai yang dianggap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) paling sering melaporkan gratifikasi. 

Andai 2014 lalu, PKS tak tersandung kasus LHI, bisa jadi perolehan suaranya lebih besar lagi.

PKS Adalah Partai Kader
PKS adalah partai dengan kaderisasi terbaik. Hal itu diakui berbagai kalangan. Tudingan radikalisme masuk ke sekolah-sekolah atau kampus-kampus menurut saya adalah rasa takut lawan politik PKS mengingat perkenalan anak muda dengan PKS kerap terjadi semenjak di ROHIS. Pengajian yang dilakukan anak sekolah, dengan liqo, adalah pendidikan tarbiyah ala PKS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun