Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Stasiun Tebet

8 Januari 2019   08:42 Diperbarui: 8 Januari 2019   09:56 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mungkin sampai, kereta ini ke Alhambra
Bayangan tentang Emma dan gitarnya
lenyap begitu saja

Semua orang berebut keluar di Tebet
seolah-olah jalan di luar sana sesuci Tibet
Perjuangan menerobos kemacetan
dan segala usaha berdamai dengan cuaca
setara dengan pendakian jalur utara

Chomolungma adalah tempat
persembunyian guru, dan rahasia realitas
tak lebih dari napak tilas
Kertas-kertas bekas, pekerjaan yang tak jua tuntas

Aku bertahan, berupaya menjadi sebuah batu
Tapi lupa aku
Tak berdeging dari air yang rebas
Gerbong-gerbong kereta
Tak bergeming terhadap kesedihan

Sambil kubayangkan, perjalanan sampai masih
begitu jauh.
Aku pun masih mencari irama yang tersisa
dari milik Tarrega
atau bunyi lain, yang sama, berulang-ulang
sebelum diruntuhkan

(2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun