Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Kemandirian Desa dari Kemudo Makmur

18 Oktober 2018   18:08 Diperbarui: 9 November 2018   15:01 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbincang dengan Pak Purwoto. DOKUMENTASI DANONE BLOGGER ACADEMY.

Namanya Purwoto Nur Wahono. Beliau adalah Direktur Badan Usaha Miik Desa (BUMDes) Kemudo Makmur yang sudah beroperasi sejak 2016. Saya berkesempatan bertemu beliau saat field trip Danone Blogger Academy, 12 Oktober lalu.

Segera, saya ajak beliau berbincang tentang banyak hal terkait BUMDes. Maklum, tahun lalu, saya masuk tim penulisan buku Kisah Sukses Dana Desa di Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan. Di buku tersebut, tiap Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) menulis satu desa terpilih yang dianggap sukses mengelola Dana Desa. Salah satu variabelnya adalah kesuksesan dalam membentuk BUMDes. Kalau tak salah, tak ada nama Kemudo di sana. Padahal, omset yang didapat BUMDes Kemudo Makmur mencapai Rp3,7 miliar, dan tahun ini ditarget mencapai Rp5 miliar.

36321772-418546875293004-7474625829696176128-n-5bc8680a677ffb442f747244.jpg
36321772-418546875293004-7474625829696176128-n-5bc8680a677ffb442f747244.jpg
"Kita memang belum menerima pendapatan dari Dana Desa, Pak..." ujar Pak Purwoto.

"Tapi, desa ini mendapatkan Dana Desa, bukan?" tanya saya.

"Iya. Sebagian besar Dana Desa masih digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa. Tahun depan baru kita mengajukan penganggaran dari Dana Desa."

"Lalu dari mana modal BUMDes ini?"

"Alhamdulillah, kami mendapatkan dana dari CSR Sarihusada. Sekitar Rp50.000,- per kepala keluarga. Dikalikan sekitar 1.600 kepala keluarga..."

"Jadi 80 juta, ya?" tukas saya.

Lantas usaha apa yang dilakukan BUMDes Kemudo Makmur?

Kerajinan dari limbah. Dokumentasi Danone Blogger Academy.
Kerajinan dari limbah. Dokumentasi Danone Blogger Academy.

Saat ini, BUMDes Kemudo Makmur mengelola limbah. Limbah yang dikelola Bumdes Kemudo Makmur berupa limbah kering seperti karton, plastik, pallet kayu, jerigen dan lainnya. Limbah-limbah tersebut diperoleh dari wilayah Desa Kemudo karena desa ini termasuk kawasan daerah Industri. Limbah-limbah tersebut didistribusikan ke empat pengepul kerosok yang ada di Kemudo. Selain itu limbah juga didistribusikan di 15 pengrajin yang memanfaatkan limbah kering. Limbah itu kemudian dijadikan kerajinan mebel seperti meja, kursi atau dinding jam. Setiap bulan jumlah limbah kering yang dijual Bumdes mencapai 30 ton hinga 40 ton.

Dokumentasi Danone Blogger Academy.
Dokumentasi Danone Blogger Academy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun