Masih jelas terekam dalam benak, manakala teman-temanku mengajak berenang pada siang hari saat bulan puasa. Saat itu aku masih duduk di bangku SMP.
Setelah Orde Baru runtuh, masa reformasi dimulai, pemilu pertama memenangkan PDI Perjuangan. Namun, Presiden yang terpilih adalah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Salah satu kebijakan Gus Dur yang populer adalah libur sekolah selama Ramadhan.
Hal itu menjadikan waktuku begitu lengang. Pagi-pagi, bakda menunaikan salat subuh di masjid, aku akan jalan-jalan pagi sambil main petasan. Setelah matahari mulai gagah, aku akan main ding dong sampai uang jajanku habis. Setelah itu, tak tahu harus apalagi menunggu buka puasa.
Saat itulah, teman-temanku mengajak berenang di kedukan di desa belakang. Katanya, kalau kita berenang saat puasa, rasa dahaga kita akan hilang.
Mitos-mitos tentang air dan hubungannya dengan kesehatan masih banyak dipercaya di masyarakat. Beberapa mitos populer tersebut antara lain:
Air Es Dapat Menyebabkan Perut Buncit
Jakarta itu panas, Gaes. Akibatnya, aku sering minum es. Melihat aku memesan minuman dingin, ibuku yang tengah menjengukku bilang, "Oh pantas, minum es melulu, buncit perutnya!"
Faktanya air es tidak menyebabkan perut buncit. Air itu nol kalori. Jadi, dingin atau tidak, sedikit atau banyak, air tidak akan menyebabkan buncit. Kembung iya, tapi nanti kan dibuang lewat pipis.
Infused Water Dapat Meningkatkan Asupan Vitamin, Mineral, dan Serat
Infused water ini populer banget, kan? Dulu, aku juga sempat percaya kalau infused water itu penuh khasiat, sampai bikin sendiri, dibawa kemana-mana. Ternyata penelitian mengatakan bahwa kemungkinan larutnya vitamin dan mineral dalam air sangat sedikit. Sedangkan serat sama sekali tak mungkin larut, kecuali jika irisan buahnya ikut dimakan.