"Ada yang salah di jantungku." Kau diam dan berpikir
mungkin aku sedang bercanda, dan bikin kau khawatir.
Tetapi, kita pergi merekam jantung, mengecek hormon,
dan betapa sengat membuat kita rindu pada segelas lemon.
Bus kuning ke arah Kertapati tak kunjung mau berhenti,
pukul satu nanti, kita akan menonton film Alice in Wonderland,
"Bagaimana kalau kita berjalan kaki?"
Aku mengangguk saja, sambil menghitung kerikil yang berserakan.
"Ada yang salah di kenangan." Hari ini kau katakan itu, ketika
kata-kataku jadi kerikil di sepanjang jalan itu.
Aku terpaksa bertingkah keras kepala,
demi mengiyakan semua prasangkamu.
Ada yang salah di jantungku, memang. Tetapi tak pernah
ada yang salah di kenangan. Percayalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H