Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Jalanan Bersalju

14 Maret 2016   22:44 Diperbarui: 14 Maret 2016   22:48 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dokumentasi Pribadim Sehabis menyeberangi Selat Alas."][/caption]

tuhan telah mengirimkan kesepian
pada jalanan di bawah hujan salju
sesekali hanya terlihat seseorang
sedang menyalakan sebatang rokok
lalu berlalu
setiap langkah menjadi lebih berat
dari seharusnya
dan hampir semua penduduk berbondong-bondong
berbelok di kanan depan jalan
segelintir orang menunggu
dan memiliki keraguan yang tergurat di wajahnya
aku ingin terus maju, berjalan lurus
tetapi kubentur sebuah tembok
yang lebih arogan dari iblis
tidakkah ada yang pernah mencoba
untuk mendobrak tembok ini
pikiranku buntu dan terjebak
dalam hujan salju yang tak putus-putus
sambil kukenang ibuku juga perempuan
yang kucintai keduanya dengan tulus
lupa kukatakan aku telah dewasa
dan ada pergumulan luar biasa
ketika pikiranku selalu meragukan tuhan
sementara hatiku tidak demikian
saat-saat itulah aku merasakan kebahagiaan
sekaligus kegetiran
mana situasi yang lebih baik antara
ketika sesuatu yang kupercayai ada ternyata tak ada
atau ketika sesuatu yang tak kupercayai ada malah ada
diri ini sungguh keras dan bebal
seperti jalanan beraspal
pada sebuah hujan salju
sampai kapan, aku tak tahu

 

Tol Bandung-Jakarta, 2016

 

karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club Terinspirasi dari Novel Snow karya Orhan Pamuk. Novel Pamuk ini bercerita tentang perbenturan sekulerisme, agama dan kaitannya dengan politik di Turki melalui karakter seorang penyair ateis bernama Ka. Orhan Pamuk sendiri memenangkan nobel untuk novelnya My Name is Red.

[caption caption="Dari Rumpies The Club"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun