Pengertian agama menurut KBBI online adalah, agama/aga*ma/ n ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: -- Islam; -- Kristen; -- Buddha. Sementara pengertian budaya masih menurut KBBI Online, budaya/bu*da*ya/ n1 pikiran; akal budi: hasil --;2 adat istiadat: menyelidiki bahasa dan --;3 sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju): jiwa yang --;4cak sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah;
Berdasarkan pengertian diatas menjadi jelas bahwa agama adalah segala sesuatu yang mengatur kehidupan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan lingkungan. Dalam interaksi manusia dan lingkungan tentu kita tak bisa melepaskan budaya dari manusia dan lingkungan. Menilik dari sejarahnya, agama-agama yang ada di Indonesia hadir bersamaan dengan budaya, bahkan menyatu dengan budaya setempat agar mudah dan dapat diterima oleh masyarakat.
Kita tentu ingat sejarah tentang masuknya agama-agama di Indonesia yang terjadi karena perdagangan, pernikahan dan bahkan dakwah melalui budaya seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga saat memperkenalkan agama Islam menggunakan Wayang, sehingga agama Islam diterima baik oleh masyarakat Jawa saat itu yang mayoritas penduduknya beragama Buddha atau Hindu. Adanya inkulturasi budaya ini lah yang membuat agama-agama berkembang pesat di Indonesia. Dengan adanya agama di tengah masyarakat membuat masyarakat kita memiliki budaya religius yang sangat baik dibanding Negara-negara tetangga.Â
Dari beberapa diskusi yang saya ikuti tentang keagamaan, saya menemukan satu kesimpulan, tidak pantas memisahkan agama dan budaya, karena keduanya memiliki akar yang sama untuk bangsa kita. Budaya mengajarkan kita tentang leluhur dan warisan yang tidak dapat dirubah, sementara agama mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga hubungan baik tak hanya kepada mereka yang tampak, dalam hal ini sesama manusia, hewan, tumbuhan, dan semua yg hidup, namun juga pada hal yang tak tampak seperti Tuhan, dan makhlukNya yang tak kasat mata.
Mengingat semakin terkikisnya budaya kita karena kita merasa hanya butuh agama, tidak butuh budaya, tentu memprihatinkan rasanya. Saya tidak bisa memaksa orang lain untuk sepemikiran dengan saya.Â
Maka saya memulai dengan diri saya sendiri di bidang pendidikan. Dalam pendidikan, peran saya sebagai guru saya gunakan untuk mengajarkan anak-anak pentingnya menghargai agama seseorang dan melestarikan budaya. Membuat mereka melek bahwa agama dan budaya itu sudah mendarah daging dalam hidup kita. Mengajarkan mereka untuk tetap menghargai dan tidak merasa bahwa agamanya yang paling superior kemudian memandang rendah agama lain, bahkan menganggap budaya bangsanya sendiri sebagai budaya kafir. Dan saya bersyukur, sejauh ini siswa-siswa saya memiliki toleransi dan tenggang rasa jauh lebih baik dari mereka yang mengaku dewasa.
Maka, saat ini saya akan coba mengajak anda sekalian untuk merenung. Apakah kita beragama tanpa berbudaya? Atau berbudaya tanpa agama? Saya memilih menjadi pribadi yang beragama dan berbudaya.Â
Salam ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H