Surya malu-malu mulai menampakkan diri, kemilau kuning keemasan tanda akan dimulainya suatu hari yang baru lagi untuk dijalani.
Di awal hari ini, aku melihat rombongan ibu-ibu pulang dari pasar sambil menenteng belanjaan mereka. Tak ketinggalan pula para bapak-bapak pulang dari lari pagi berkalungkan handuk di leher mereka.
Sesekali aku tersenyum menimpali sapaan dari beberapa orang yang aku kenal sepanjang perjalananku ke gedung sekolah tempatku bekerja.
Ya, buat kalian yang menduga-duga, tepat sekali, aku adalah seorang guru di desa Rangkat. Orang-orang biasa memanggilku Bu Guru Putri.
Sesampainya di ruangan kelas, aku mulai menulis di papan tulis beberapa nama, sengaja aku hanya menulis nama saja, biarlah menjadi kejutan bagi murid-murid yang akan datang sebentar lagi.
Tak berapa lama, murid-murid satu demi satu mulai berdatangan. Sambil menatapku kemudian berganti dengan menatap papan tulis dengan pandangan penuh tanda tanya mereka mulai duduk di bangku masing-masing.
"Anak-anak, tahukah kalian kenapa ada beberapa nama yang tertulis di papan tulis?" Tanyaku sambil tersenyum menyapu pandangan ke seluruh ruangan kelas.
"Apa mereka masuk daftar anak nakal bu guru?"
"Mereka dapat hadiah mungkin?"
Ruangan kelas mulai riuh dengan banyaknya suara murid yang masing-masing mulai menebak tentang nama-nama yang ditulis di papan.
"Tenang anak-anak. Bukan itu. Sebelumnya ibu mau bertanya, adakah yang tahu sebentar lagi ada acara penting apa di desa kita?"