Butir putih itu akhirnya turun juga, kuulurkan tanganku menerimanya, kubiarkan dia menyapaku dengan rasa dingin.
Ah.... Salju mulai turun di awal bulan November ini...
Kurapatkan syal di leher, aku harus segera berangkat kalau tidak ingin terlambat.
Cafe Princezza tempatku bekerja masih sepi, hanya terlihat cheff Anno dan asistennya menyiapkan bahan-bahan di dapur.
Aku segera menuju ke belakang, kuganti bajuku dengan seragam, aku siap bekerja hari ini.
Cling! Lonceng di pintu masuk cafe berbunyi, tanda ada pelanggan yang datang.
Kusiapkan pensil dan notes untuk mencatat, aku bergegas ke meja itu.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Kataku sambil tersenyum.
"Iya, aku ingin memesan paket makan siang yang lengkap untuk dua orang, aku tahu ini masih pagi, tapi bisakah kamu memberiku dispensasi? Hari ini aku menerima gaji pertamaku dan aku ingin menghabiskannya untuk seorang wanita yang sangat berarti bagi hidupku, aku ingin memberikannya hari libur dari memasak makanan untukku." Kata pria ini dengan pandangan penuh harap.
"Hm... Saya yakin kami bisa mengaturkannya untuk anda pak. Betapa beruntungnya wanita ini memiliki seseorang yang begitu menyayanginya seperti anda." Sambungku.
"Keberuntungan itu milikku nona, saat dia memilih untuk melahirkanku ke dunia ini." Jawab pria ini dengan tegas.