Mohon tunggu...
Princess E Diary
Princess E Diary Mohon Tunggu... wiraswasta -

~ A Dreamer Princess ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Kotak Biasa

22 Desember 2010   05:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kotak Pertama # Bukan Sebuah Puisi

[caption id="attachment_79391" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi dari shutterstock"][/caption]

Johan berdiri didepan sebuah toko buku didepan jendela kaca yang transparan mengamati beberapa buku-buku yang menjadi buku-buku pilihan mingguan toko tadi, sebenarnya perhatiannya tertuju bukan pada buku-buku itu melainkan pada sebuah kotak kecil berwarna coklat polos yang tergeletak tak bergerak disamping buku-buku tadi.

Sebuah senyum membesit di pelipis bibirnya. Aku menemukan yang terbaik. Ucapnya dalam hati.

Melangkah pulang dengan otak yang mulai berputar memikirkan sebuah kata demi kata—bait demi bait yang akan di goreskannya pada selembar kertas merah jambu yang sudah disiapkannya.

Lalu kotak kecil berwarna coklat menari-nari bersama-sama dengan Johan yang meloncat dengan penuh senang karena ide itu telah tergambar jelas di kepalanya.

Goresan-goresan pena pun dimulai :

Ini bukan tentang hati

Tapi ini lebih tepatnya tentang jati diri

Mencari-cari dan tak mungkin bisa berhenti

Memendam diri dalam alunan musik dan melodi

Kadang diartikan sama

Ternyata yang satu ini memang berbeda

Luka, ah, itu Cuma tipu daya

Yang benar ini adalah cinta

Mengetuk hati raja-raja yang diam dan bisu

Agar bersuara dan memberi restu

Sudikah hati untuk bertemu

Menjadikan jiwa dan raga menjadi satu

Jangan sebut ini dusta

Ini tidak sembarang kata

Dan bukan sekedar bualan belaka

Aku akan datang bersama para kuda-kuda

Membawa hadiah bukan sekedar cinta

Kertas merah jambu yang sudah berisikan kata-kata yang tidak pantas disebut puisi itu dilipat sekali lalu dimasukkan kedalam kotak kecil coklat yang dibelinya tadi lalu dipandanginya dengan hati penuh gembira.

_ _ _

Kotak Kedua # Bukan Sembarang Kue Coklat

[caption id="attachment_79392" align="alignright" width="300" caption="ilustrasi dari shutterstock"]

12929939711067429680
12929939711067429680
[/caption]

Cetakan-cetakan itu di olesi dengan mentega, cetakan-cetakan itu berbentuk hati, cetakan-cetakan itu berwarna merah muda dan cetakan-cetakan itu di isi dengan adonan berwarna hijau dan jingga.

Coklat-coklat batang itu di panaskan, coklat-coklat batang itu mulai mencair, coklat-coklat itu diaduk biar rata dan setara, coklat-coklat batang yang sudah mencair dicampur sedikit caramel-caramel.

Stroberi-stroberi itu kecil dan segar, stroberi-stroberi dipotong menjadi dua bagian, stroberi-stroberi itu diamasukkan kedalam mangkuk kaca, stroberi-stroberi itu di taburi segenggam gula pasir yang halus dan stroberi-stroberi itu dimasukkan kedalam kulkas.

Adonan dalam cetakan dicampur coklat, Adonan dalam cetakan dimasukan kedalam oven, Adonan dalam cetakan mulai mengeras dan Adonan dalam cetakan menimbulkan aroma sedap yang menghanyutkan.

Andin mengangkat cetakan-cetakan yang berisikan Adonan dan coklat-coklat batang yang dicairkan dan sudah kembali mengeras, mengambil potongan stroberi-stroberi dari dalam kulkas menghiasi kue-kue yang sudah menyatu dan lembut lalu dituang dengan sedikit madu agar stroberi-stroberi menyatu dengan coklat-coklat kue.

Kotak berwarna merah muda kecil sudah disiapkan, kue-kue tadi dimasukkan kedalam kotak tadi di kunci dengan sekali jepretan staples.

Andin tersenyum lalu memasukkannya kedalam kantong plastik yang juga berwarna merah muda.

__ __ __

Kotak Ketiga # Bukan Kupu-kupu Kertas

[caption id="attachment_79393" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi dari shutterstock"]

12929940291492088879
12929940291492088879
[/caption]

Andi berlari-lari ditaman dengan jala kecil berwarna hijau, menari-nari dengan wajah penuh senyum dan bahagia, mengejar binatang berwarna-warni yang hinggap di bunga yang berwarna warni.

Ayunan jala pertama : dapat kupu-kupu berwarna hitam dengan bintik-bintik coklat di ujung sayap.

Ayunan jala kedua : dapat kupu-kupu berwarna kuning polos, kecil tapi lincah dan kuat.

Ayunan jala ketiga : dapat kupu-kupu berwarna abu-abu dengan bintik-bintik merah hati di dua sudut sayap.

Tiga kupu-kupu tadi dimasukkan kedalam kurungan yang terbuat dari kawat lalu dipandanginya dengan seksama, Andi jatuh hati pada kupu-kupu kuning polos dia melepaskan dua kupu-kupu lain lalu memasukkan kupu-kupu kuning kedalam toples kaca yang tutupnya sudah diberi lubang udara.

Toples tadi dimasukkan kedalam kotak berwarna hijau lalu dibawanya kembali kerumah dengan hati penuh rasa bangga. Kejutan. Ucapnya dalam hati.

__ __ __

Bukan Kotak Biasa # Kepuasan Hati Seorang Ibu Di sudut ruangan duduk seorang wanita yang masih kelihatan cantik di usianya yang menjelang senja, menekuni mesin jahit tuanya menyelesaikan pesanan gaun pesta dari para pelanggan. Pekerjaan yang berawal dari hobi, tidak pernah disangkanya mampu menjadi penyambung hidup dia dan ketiga anaknya Johan, Andin dan Andi. Tak terasa sore pun mulai beranjak malam, keasyikan menekuni mesin jahitnya membuat dia tak mendengar langkah kaki anaknya yang sulung Johan yang masuk ke dalam rumah sambil membawa kotak kecil warna coklat di tangannya. “Ibu, selamat ulang tahun ya. Bukalah kotak coklat ini bu.” Dengan berbinar dia membuka kotak coklat itu, menikmati setiap kata yang ada didalamnya, meresapi kedewasaan berpikir anaknya. “Ibu suka sekali nak, kamu telah belajar mengenai kedewasaan jati diri dalam cinta, ibu memberikan restu kepadanya nak, kapan kau ajak dia calon menantu ibu mengunjungi ibumu ini? Hadiah yang manis sekali ketika seorang anak telah dewasa dan meminta restu dari ibunya.” “Ibu…. Andin pulang.” Andin datang dengan membawa kotak warna merah muda di tangannya, dengan tak sabar dia meminta perhatian ibunya untuk meletakkan kotak warna coklat kepunyaan abangnya dan ganti membuka kotak miliknya. Sambil tersenyum ibunya meletakkan kotak coklat tadi dan menerima kotak merah muda Andin. “Manis sekali Andin, ibu suka melihat hasil kerja kamu, benar kan tidak ada yang tidak mungkin kalau kita bersungguh-sungguh belajar sesuatu? Buktinya Andin bisa membuat kue hati ini. Yang penting adalah hati yang mau untuk sepenuh hati memberikan sesuatu buat orang tersayang, belum dicoba saja sudah terasa manis di hati ibu sayang, makasih ya.” “Tunggu aku bu… Andi juga punya sesuatu untuk ibu…”, sambil setengah berlari Andi masuk kedalam rumah. “Wah, Andi juga punya hadiah buat ibu? Mana nak?” Segera Andi mengangsurkan kotak warna hijau yang sedari tadi dibawanya dengan hati-hati dari taman. “Andi, melihat kupu-kupu kuning ini membuat ibu teringat dengan dirimu nak, kecil tapi lincah dan kuat. Kelincahan dirimu yang sering membantu ibu yang terkadang lemah menghadapi hidup, setiap kali ibu merasa letih, Andi selalu tertawa dan menghibur ibu dengan celotehmu. Ibu belajar dari Andi untuk menertawai kehidupan dan tidak mengalah kepadanya. Ibu sayang sekali dengan Andi.” Johan, Andin dan Andi berdiri dengan puas menyaksikan hadiah mereka diterima dengan sukacita. ~The End~

親愛的媽媽我親愛的媽媽

Wo Qin Ai Di Ma Ma Wo Qin Ai Di Ma Ma

Mamaku tersayang Mamaku yang mulia

媽媽的生育我媽媽的養育我

Ma Ma Di Sheng Yu Wo Ma Ma Di Yang Yu Wo

Mama yang Mengasuhku Mama yang Membesarkanku

媽媽的疼愛我媽媽的關心我

Ma Ma Di Teng Ai Wo Ma Ma Di Guan Xin Wo

Mama Menyayangiku Penuh Kasih Selalu

媽媽為我操心勞累

Ma Ma Wei Wo Cao Xin Lao Lei

Letih Derita Demi Kami

媽媽對我付出太多

Ma Ma Dui Wo Fu Chu Tai Duo

Sungguh Besar Budi Jasa-mu

HAPPY MOTHER’S DAY

~Kolaborasi Fiksi antara Alfian Noor dan Princess E Diary~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun