Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Say No to Drugs

27 Juni 2024   13:11 Diperbarui: 27 Juni 2024   13:18 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. 

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.

Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. [UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap narkotika.

Dalam istilah para ulama, narkoba ini masuk dalam pembahasan mufattirot (pembuat lemah) atau mukhoddirot (pembuat mati rasa).

Narkoba sudah tidak asing lagi bagi kita, tetapi merupakan hal yang paling menyesatkan. Narkoba sudah lama kita ketahui keberadaannya, tetapi kita masih terus berjibaku menghindari keluarga kita dari pengaruhnya. Ketika SMU dan SMP guru sering mengatakan Say no to Drugs. 

Guru adalah pahlawan dan yang mendidik anak muridnya menjadi orang yang baik dan berguna bagi nusa dan bangsa. Kata guruku lagi, narkoba bisa membuat hidup kita hancur karena sedikit menelan narkoba, kecanduan sampai 2 minggu, dan bisa overdosis, akhirnya meninggal sia-sia. 

Narkoba memang bukan penyebab gangguan kejiwaan satu-satunya. Tapi, reaksi otak setelah terpapar narkoba dapat berdampak buruk terhadap pola pikir dan mood. Zat dalam narkoba dapat memicu atau meningkatkan intensitas rasa sepi, sedih, dan putus asa. Emosi seperti ini banyak ditemukan pada pengidap depresi. 

Narkoba bisa menghilangkan potensi dalam diri. Mulai untuk berpikir seribu kali karena Allah menciptakan kita dalam bentuk paling sempurna. Hidup sekarang ini menuntut skill dan tidak terhindar dari kompetisi. Negara lain sudah pergi ke bulan, jadi kita tidak boleh kalah dari negara lain apalagi sampai negara lain merusak anak bangsa dengan narkoba. 

Faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba: Penyebab dari diri sendiri yaitu ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, kepribadian yang lemah, kurangnya percaya diri, tidak mampu mengendalikan diri, dorongan ingin tahu, ingin mencoba, ingin meniru, dorongan ingin berpetualang, mengalami tekanan, dll.   

Bahkan banyak juga pemakai yang juga pengedar. Masalahnya tidak ada perasaan malu berbuat kejahatan. Orang yang paling buruk adalah orang yang bangga dengan kejahatannya. mnegapa mereka sampai menjadi pengedar adalah karena masalah ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka. Rehabilitasi medis sangat diperlukan bagi para pecandu. Para pengedar narkoba harus bertobat dan menyerahkan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun