Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doa Kebahagian Umat Islam di Awal Tahun Hijriah

10 Agustus 2021   13:20 Diperbarui: 10 Agustus 2021   13:24 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tepat hari ini adalah tahun baru Islam 1443H, yaitu tanggal 1 Muharram. Bagaimana kabar umat Islam di dunia saat ini? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia. Walaupun di beberapa bagian di dunia, keadaan umat Islam jauh dari bahagia. Namun, kebahagiaan letaknya ada pada diri kita sendiri.  Marilah berdoa untuk kebaikkan umat Islam di seluruh dunia.  Semoga kehidupan mereka yang sekarang dalam kondisi krisis dapat segera membaik. 

Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu sebagai berikut dikutip dari nu.or.id 1. Melakukan shalat 2. Berpuasa (tapi tidak diniatkan untuk puasa awal tahun Islam) 3. Menyambung silaturahim 4. Bersedekah 5. Mandi 6. Memakai celak mata 7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal) 8. Menjenguk orang sakit 9. Menambah nafkah keluarga 10. Memotong kuku 11. Mengusap kepala anak yatim 12. Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak-banyaknya.

Ibdah-ibadah tersebut di atas untuk menambah ketakwaan umat Islam dan juga sebaiknya dilakukan secara istiqomah di bulan-bulan lainnya. Umat Islam cukuplah berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain, tanpa ada keharusan untuk memperingatinya dengan acara tertentu. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dari tahun baru Islam,yaitu:

1. Penetapan bulan muharram oleh Umar bin khattab sebagai permulaan tahun hijriah tidak didasarkan atas pengagungan dan peringatan peristiwa hijrah Nabi. Buktinya beliau tidak menetapkan bulan Rabiul Awwal (bulan hijrahnya Rasul ke medinah) sebagai permulaan bulan pada kalender hijriah. Lebih jauh dari itu,beliau pun tidak pernah mengadakan peringatan tahun baru hijriah, baik tiap bulam Muharram maupun rabiul Awwal, selama kekhalifahannya

Nabi tiba di Madinah pada hari Jumat 16 rabiul Awal/28 september 622 m.Sedangkan ahli tarikh lainnya berpendapat hari senin 12 rabiul awwal/5 oktober 621 M, namun ada pula yang menyatakan hari jumat 12 rabiul awal/24 Maret 622 M.

2. Peringatan tahun baru hijriah pada bulan muharran dengan alasan memperingati hijrah nabi ke Madinah merupakan kesalahkaprahan, karena nabi hijrah pada bulan Rabiul Awwal bukan bulan muharram

3. menyelenggarakan berbagai bentuk acara dan upacara untuk menyambut tahun baru hijriah adalah bid'ah dhalalah (sesat dan menyesatkan)

Amalan Keliru dalam Menyambut Awal Tahun Hijriyah antara lain: doa awal dan akhir tahun, shaum awal dan akhir tahun, memeriahkan tahun baru Hijriah (seperti menyalakan kembang api).  

Sudah seyogianya kita umat Islam lebih ingat dengan tahun baru Islam agar kita bisa mengatur ibadah kita dengan lebih baik. Semoga umat Islam dianugerahi kebahagiaan dan keberkahan usia dan rejeki di tahun-tahun berikutnya. 

Sumber:https://persis.or.id/hukum-memperingati-tahun-baru-hijriah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun