Lain hari ini, kuutaskan tali puisi. puisi yang berawal terlahirlah Sang Juruselamat,
Juruselamat, ya Raja Damai dan TerangNya sudah datang ke bumi.
.
Lain kataku berbisik pelan,
Lain kesempatan ini kusapa: Hai Engkau, Tuhan Yesus..
Lain waktunya, ku duduk termenung sembari getaran musik mengalunkan..
seirama kerincing yang sejukkan hatiku,
Kini sebatas diamku termangu,
tegaklah akhir tahun berefek iman.
.
Lain waktuku berjumpa syukur,
Untuk kasihNya tak berkesudahan,
Untuk anugerahNya yang tak terbatas,
Untuk semua yang telah Kau sediakan bagi hidupku,
Sudahlah cukup dekat bilang:
Terima kasih oh terimalah ini Tuhan,
inilah yang bisa kurangkai lewat untaian aksara,
yang selintas berpijak sehaluan melepas beban,
Pada bertepi malam yang dingin terasa di peluk dada,
setelah perginya hujan tadi sore,
mampu buatku terhanyut gebyar sukacita,
sukacitanya kucecapi jadi balutan jiwa,
jiwaku lega sesaat menulisnya...
.
Ya, menulis tak butuh rumit bagi diriku,
Ya, menulis adalah kenyamanan bagai selimut yang menutupi setiap resah/gelisahku,
akan tahun baru segera datang,
Secepat itukah?
oh Tuhan Yesus, tolong beriku kekuatan menjalaninya,
pimpinlah aku seturut kehendakMu,
ingatkanlah aku setiap hari untuk dekat padaMu,
Ya akhirnya, Kau Tuhan, Sahabat, Bapa atas jalan hidupku...
.
Kupersembahkan hadiah Natal untukMu, Tuhan Yesus...
harapnya semoga jadi berkat lewat menulisku,
menulisku yang tak berhenti menjamah nurani.
.
Last week 2021
Happy Sunday, 26 Desember 2021
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
(Lukas 2:14 TB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H