dalam guntur malam pun berkecamuk,
Merombak gelap tangisan jadi terang bahagia di hatiku,
tiada perlu menyesali kesendirian itu pilu,
tak ada berbait hasrat ingin mengubah takdir introver jadi arus berkebalikan,
mungkin sudah jalannya mengikuti jiwa berkelana ke dasar lautan puisi...
dalam getaran air mataku terheran-heran,
dalam gelimpang bingung di benak kepala yang tak cukup berhenti sampai koma bertanya lagi;
Berintrospeksi di kesepian halusinasi yang dibuat manja diri nan murni...
di antara beribu-ribu kata yang tak sempat kupinta,
dekat genangan baskom yang mengairi kemuning nalarku ini,
Ah, Desember berdebar terharu biru,
Terima kasih tak berarti apa-apa,
Berujung akhirnya jatuh tak terlupakan oleh kelelawar ingatan...
- Hoshiko/ sibintangkecil, 07-12-2020
Kisah bersama Idola Favoritku bernama Ziva Magnolya adalah Mata-Mata Harimu sampai kapan waktu yang tak terhingga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H