Untukmu yang melihat, ada silauan matamu di ujung sana.
Untuk kamu yang menunggu, mengapa hatiku terkena rindu?
Untuk sorotan matamu yang jauh dari pandanganku,
Untuk terik siang hari yang mengantarku pada permata kebahagiaan,
Untuk namamu, Ziva Magnolya....
Dikau baskara; penyejuk aksaraku....
Lain hal menyirami kreativitas pemuda Indonesia kian mekar bagaikan kembang lavender ungu,
Di celah pagiku, terbanglah merpati putih menggenggam surat cinta kepada dambaan romantis,
Di kilap mata-matamu....
Di kedipan kataku....
Hanya ada satu....
Idola!
Setiap langkah kakiku berjalan menuju batasan serong yang tak diketahui,
Tetaplah mengikuti ke mana dia pergi di sisi pantauan kamera,
Setiap jelujur hariku seperti buku baru,
yang berisi lembaran kosong menjadi penuh hiasan berjudul kamu....
Di pita senyuman itu,
Adalah gulungan rindu yang kaukagumi sebegitu dekat namun dalamnya laut tiada surut....
Senyummu meluber bak es krim rasa stroberi, kesukaanku selalu....
Kau menyemprot goresan tinta penaku serupa pelangi terlukiskan permadani di gemawan langit itu,
Kau bintang malamku,
Kaulah keindahan kunang-kunang bagiku,
Indah bermimpi kapan bertemu?
Indah semerbak sakura bersemi di Jepang.
Indah semulia Maha-Karya lukisan terkenal : Vincent Van Gogh, Leonardo da Vinci.
Cendera mata inilah sebutlah secarik puisi sederhana mungkin yang mampu dibalut apik dengan merona wajahmu...
Si Bintang Kecil/Hoshiko, 20 Agustus 2020
Note: Let's Check on all platform music (Joox, Spotify, Deezer, LangitMusik, Itunes/Apple Music, Youtube Music, official channel on youtube named Ziva Magnolya with 327 subcribers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H