Mohon tunggu...
Alicya Carolina
Alicya Carolina Mohon Tunggu... -

Hanya cewek aneh

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Masa Depan dari Orangtua

19 Juli 2012   00:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masa depan dari orangtua. Kebanyakan orangtua slalu menuntut anaknya menjadi seperti apa yang mereka ingin, tak ada sedikitpun ruang bagi anak untuk menentukan sendiri pilihan dan kreasinya. Orangtua memang slalu beranggapan apapun yang mereka putuskan adalah demi kebaikan si anak. Tapi apakah mereka pernah berkaca kepada anaknya? "Tidak". Mereka hanya menetapkan tanpa mengecek apakah si anak akan bahagia dan senang dengan apa yang mereka putuskan.

Ada 2 kemungkinan hasil akhir dari tuntutan tersebut. Pertama, si anak dapat berbaur dan menyatu dengan keputusan tersebut. Kedua, si anak merasa tertekan dan terjerumus dengan pilihan yang tak sesuai dengan keinginan hati si anak tersebut. Hasil akhir yang kedua hanya berupa paksaan yang menyiksa batin si anak. Si anak harus bertahan pada kondisi yang kontra dengan batinnya. Sehingga perwujudan mental anak jadi berubah drastis, si anak jadi suka menyendiri atau bahkan menangis sendiri tanpa orangtua ketahui.

Memang si anak tidak langsung mengiyakan keputusan orangtua, dia menolak keras keinginan tersebut. Namun orangtua tak menghiraukannya, mereka tetap memaksakan kehendak mereka ke anaknya dengan dalih "Demi Kebaikanmu, nak".

Demi kebaikan si anak, orangtua mana yang ingin menjerumusnya anaknya. Tidak ada, namun tanpa mereka sadari dengan pemaksaan ego yang tidak sesuai dengan batin si anak adalah sama dengan menjerumuskan anaknya dan berakibat buruk dengan hasil kedua tersebut.

Jadi sangat susah menjadi orangtua yang baik. Niatnya demi kebaikan si anak tapi hasil akhirnya malah menyakitkan si anak. Saya rasa untuk memutuskan sesuatu bagi si anak, para orangtua harus melihat dulu tolak ukur dari si anak. Kira-kira si anak akan pro atau kontra? Kita sebagai orangtua lebih tahu bagaimana anak kita. Jangan cuma demi kebaikan si anak tapi malah merusak batin si anak. Jika keputusan itu tak sesuai dengan si anak, maka orangtua bisa menyajikan pilihan yang sama namun dalam sajian yang berbeda yaitu sajian orangtua rasa anak. Kita bisa melaksanakan keinginan kita ke anak dan si anak juga merasa senang. Semoga kita bisa menjadi orangtua yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun