Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Trik Marketing Peti Mati Berakhir Penjara

9 Juni 2011   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:42 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai sesama penulis buku, saya salut pada perjuangan Sumardy sang pengirim peti mati atas trik marketingnya menarik perhatian publik. Cuma disayangkan respon para penerima peti mati seperti media massa Kompas dan media lain yang memperkarkannya. Semestinya, sebagai trik marketing gaya peti mati menilainya dari sisi postifnya sebagai inovasi baru dalam mempromosikan sebuah buku

Sungguh disayangkan bila pikiran negatif lebih dikedepankan dalam memandang trik marketing ala Sumardy. Bila para penerima berpikiran positif, peti mati yang diterimanya bisa saja dimanfaatkan untuk tujuan lain seperti menyimpannya atau memberikan kepada keluarga yang meninggal atau pihak lain yang membutuhkan seperti pedagang peti mati. Bila penerima peti mati berpikiran mencari untung, bisa saja peti mati tersebut dijual ulang.

Kepada pihak kepolisian semestinya mengungkap secara jujur motif Sumardy dibalik trik marketingnya. Bila benar semata-mata trik marketing, maka seyogyanya Sumardy dibebaskan dan kepadanya diminta untuk meminta maaf sedalam-dalamnya kepada penerima kiriman peti mati. Perkara sederhana, tidak perlulah dibesar-besarkan, apalagi bila harus berakhir penjara.

Persoalan ini semestinya dilihat dari sisi positif yakni inovasi baru dalam marketing. Cara Sumardy bisa jadi akan disimpan dalam sejarah sebagai pencipta trik marketing paling inovatif pada abad 21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun