Tentang Potensi Pendapatan Pemkot Makassar

Saya sudah beberapa kali menghadiri acara atau kegiatan yang digelar di Gedung Celebes Convention Center (CCC) yang terletak di Tanjung Bunga, Makassar. Namun baru pada kunjungan hari minggu kemarin ketika dilangsungkan Festival Komputer Indonesia memperhatikan struk/karcis parkir yang diberikan petugas parkir. Sepintas banyak yang tidak memperdulikan secarik kertas kecil, namun bagi saya menarik.

Pangkal ketertarikan saya pada secarik kertas parkir pada dua hal : pertama, yang tertulis bukan karcis parkir tetapi karcis sewa lahan/pelataran. Kedua, bukan logo pemerintah kota Makassar yang tertera diatas karcis tetapi tertulis Koperasi Lestari.

Saya jadi bertanya-tanya, lahan Gedung CCC yang dibangun atas biaya negara melalui APBN dan APBD kok bisa dikuasai oleh sebuah Koperasi bernama Koperasi Lestari? Selain itu, parkir dalam sebuah wilayah kota adalah kewenangan pemerintah setempat, bukan kewenangan sekelompok orang atau organisasi atau perusahaan swasta kecuali ada bentuk kerjasama pengelolaan parkir dengan pihak ketiga.

Kemudian saya teringat tulisan saya di Kompasiana sebelumnya tentang pemerintah kota Makassar yang ingin mencari surat utang untuk pembiayaan pemerintahan (Disini). Padahal banyak potensi di dalam areal Makassar yang belum diintensifkan sebagai sumber pendapatan, salah satunya adalah potensi parkir yang belum maksimal dikelola. Kebanyakan pengelolaan parkir pada tempat-tempat umum belum maksimal dikelola pemkot Makassar, termasuk potensi parkir pada Gedung Celebes Convention Center yang dikuasai Koperasi Lestari.