[caption id="attachment_88159" align="alignright" width="200" caption="Illustrasi"][/caption] Minggu (30/01/2011) pagi-pagi buta, Ayu (8) sudah bangun pagi menyiapkan pakaian renangnya sementra Uje msih terlelap. Hari itu Ayu sudah janjian dengan teman-temannya di SD Mannuruki I, Daya, Makassar untuk berenang bersama di kolam renang TK Al-Insyirah yang terletak di Jalan Paccerakkang, dekat pintu masuk komplek perumahan Mangga Tiga, Makassar. Penggagas renang bersama adalah si kembar Rani dan Runi yang tinggal di Komplek Kodam II, maka tempat berkumpulnya dirumah si kembar itu.
Dengan berbekal nasi kuning dan uang jajan, Ayu antusias berenang pagi itu. Jadwal berkumpulnya pukul 07 pagi. Soalnya di kolam renang Al Insyirah dipisahkan waktu berenang bagi lelaki dan perempuan, masing-masing selama dua jam. Pemisahan ini sebagai bagian pendidikan beragama agar tidak terjadi persentuhan badan antara manusia yang bukan muhrim sejak kecil.
Ayu berlima dengan teman sebayanya pergi berenang dengan berjalan kaki. Jaraknya kurang lebih satu kilometre ditempuhnya dengan santai. Dari komplek Kodam II menyusuri jalan kea rah BTN Sakinah kemudian memasuki jalan pintas melewati perkebunan rakyat agar jarak tempuhnya bisa diperpendek dibandingkan bila mengikuti jalur jalan yang harus melewati komplek Mangga Tiga. Bila melalui jalur pintas dengan jalan kaki, maka tidak perlu melewati komplek Mangga Tiga.
Hampir tiga jam Ayu menikmati akhir pekannya di kolam renang bersama teman-temannya. Baru kali ini Ayu berenang tanpa disertai orang tua atau orang yang lebih dewasa. Hal ini sebagai pembelajaran kemandirian bagi Ayu yang semakin tumbuh besar setelah berulang tahun ke-8 tahun 2011.
Namun karena keasyikan berenang, Ayu lupa tugasnya dari sekolah. Ternyata Ayu mendapat tugas menghapal perkalian 1 – 9 dari gurunya. Alhasil, orangtua Ayu kelabakan karena nanti setelah mau berangkat sekolah senin pagi baru Ayu memberitahukan tugas menghapalnya. Maka terjadilah insiden kecil antara Ayu dan mamanya sehingga membuatnya menangis. Setelah itu, sang mama memberikan trik-trik menghapal perkalian dengan menggunakan jari-jari tangan. Dan Ayu pun berangkat sekolah pada senin pagi dengan senyum ceria. Semoga Ayu dapat mengatasi tugas hapalan perkalian itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI