Beberapa waktu lalu jagat maya pernah dihebohkan dan ramai didiskusikan tentang Kebaikan SBY dan Keburukan SBY. Keyworld (kata kunci) "Kebaikan SBY" apabila diketik di mesin pencari Google, maka akan muncul "Keburukan SBY". Ini yang saya sebut dengan nama yang tidak ramah Google.
Demikian pula ketika saya iseng-iseng mengetik sebuah nama pejabat dibidang pendidikan di Kota Makassar bernama Rasimen. Saya bermaksud mencari tahu track record-nya dan mencoba bertanya kepada mesin pencari Google. Namun apa jawabnya ketika saya mengetik kata kunci " Rasimen"? Tertulis disitu: mungkin yang anda maksud "Resimen".
Dari situ saya menyimpulkan bahwa sang pejabat tersebut mungkin telah berpengalaman dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan tapi aktifitasnya luput dari Google karena kegiatannya kebanyakan pada segmen offline. Sementara kegiatannya jarang diliput oleh media online atau yang bersangkutan tidak memiliki blog pribadi atau social media yang bisa terindeks pada mesin pencari Google.
Saya membayangkan di era informasi gelombang ketiga sekarang ini (meminjam Toffler), seorang pimpinan lembaga pendidikan menengah atas di sebuah kota besar belum ramah atau terbiasa dengan dunia maya. Pantas pada sekolah yang dipimpinnya, para siswanya dilarang membawa laptop/notebook ke sekolah karena pimpinan sekolahnya belum memahami pola pendidikan modern yang berorientasi pada pembelajaran e-learning. Sekarang trend pembelajaran e-learning telah menggunakan jejaring sosial seperti Skype, Scribd, Google Docs, Voice Tread, Slideshare, hingga facebook dan twitter.
Catatan kecil ini sebagai refleksi agar Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Makassar yang dipimpin Bapak Rasimen lebih memacu diri dalam mengembangkan model pembalajaran di sekolahnya. Meski lokasi sekolah berada di pinggiran kota Makassar tetapi seharunya tidak terpinggirkan oleh dunia informasi. Sudah saatnya manajemen sekolah yang dipimpin Bapak Rasimen mengadopsi sistem informasi manajemen sekolah seperti SIAK, dan sejenisnya untuk proses pembelajaran peserta didik di SMAN 18 Makassar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H