[caption id="attachment_123277" align="alignright" width="265" caption="Maradona dan Messi"][/caption] Saya mendengar sayup-sayup irama musik "Kopi Dangdut" saat menyaksikan laga enam belas besar Copa America antara Argentina versus Uruguay. Irama musik dari Indonesia sangat mirip dengan suara terompet yang kerap terdengar sepanjang laga 120 menit itu. Meski Argentina kalah adu penalti dari Uruguay dan memaksa tuan rumah gigit jari itu, irama "Kopi Dangdut" membuat rasa kekecewaan saya sedikit terobati akibat kekalahan Argentina, tim unggulan saya. Ternyata meski menguasai lini tengah selama pertandingan, tidak berarti dapat memenangkan pertandingan. Kuatnya lini pertahanan Uruguay meski Diego Perez mendapat kartu merah tidak membuat gawang Uruguay kebobolan untuk kedua kalinya. Dengan deretan pemain bintang yang dimiliki Argentina pada lini tengah dan depan, kekuatan pertahanan Uruguay patut diacungi jempol. Hanya Higuaian yang berhasil membobol satu gol sehingga membuat kedudukan imbang 1 - 1 hingga pertandingan 120 menit usai. Sementara Messi, Di Maria, Aguare, dan Tevez tidak mampu membobol gawang Uruguay. Dan irama "Kopi Dangdut" memaksa Argentina tersingkir lebih cepat dari event bergengsi di Amerika Selatan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H