Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jasa Penjual Website Murah dan Mahal

10 Juli 2011   21:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila Anda menemukan dua iklan pembuatan website sebesar Rp 150 ribu dan Rp 18 juta, yang mana yang Anda pilih. Apakah harga mahal atau murah, ada kualitas dan keseriusan dalam mensupport?

Untuk jual jasa, sebaiknya patokan harganya di ukur berdasarkan seberapa besar kontribusinya terhadap usaha/perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Pengukurannyapun jangan kira-kira tapi harus terrealisasi. Growth keuntungan atau efisiensi yang.didapat, misalnya dengan penjualan lewat website. Penjualan setahun naik sebesar 50 juta, maka bolehlah website
itu di jual di sekitar harga itu. Tentunya untuk meraih 50 juta itu diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang.canggih dalam pembuatan website.

Yang bikin website mahal sebenernya bukan ada harga ada kualitas. Yang bener adalah mau kualitas, ya harus berani bayar harganya. Kalo kapasitas developer/agency kelas 'entry level' ya tetap sulit memberikan kualitas walaupun men-charge harga mahal. Yang jual website seharga 180rb sudah ada rizkinya sendiri. Yang jual sekitaran 30 juta sudah ada rizkinya sendiri. Bahkan yang jualannya senilai ratusan juta juga ada rizkinya. Semua bermain di kelas masing masing, bukan hanya pintar bikin website/digital marketingnya, tapi juga pandai membidik pasar. Yang jual murah, mungkin cuma belum menemukan ceruknya.

Pada prinsipnya asas ekonomi-lah yang dikedepankan, sehingga faktor "ekonomis" lebih sering jadi alasan. Karena prinsipnya kita tidak tahu secara pasti value output yang kita hasilkan terhadap leverage bisnis client.


*) Disari dari diskusi Milis Pengusaha Muslim

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun