Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Aktifis Telat Nikah

28 Maret 2011   02:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:22 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam, menikah adalah ibadah. Dalam minggu ini, saya menerima dua undangan pernikahan melalui pesan singkat via ponsel. Keduanya dalam benak saya sudah lama merasakan nikmatnya pernikahan, ternyata baru tahun ini mereka berdua akan merasakan nikmatnya lembaga pernikahan.  Keduanya saya kenal adalah aktifis mahasiswa di Makassar pada awal dekade 1990-an ketika Orde Baru masih dalam masa jayanya.

Ostaf Al Mustafa adalah aktifis mahasiswa dari UNHAS, angkatan 1989 melangsungkan pernikahan pada hari Minggu, 27 Maret 2011 bertempat di Gedung Pertemuan Sasana Amal Bakti, Kementerian Agama RI, jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta. Ostaf mendapatkan jodohnya dengan seorang perempuan bernama Astrid Wahono. Ostaf pada masa mahasiswa adalah demonstran tulen yang hampir saban minggu menggelar mimbar bebas di Lapangan FIS, Kampus UNHAS Tamalanrea. Tema orasinya seputar kebobrokan pemerintah rezim Orde Baru kala itu. Sementara di luar kampus, belum banyak tokoh yang seberani Ostaf Al Mustafa kala itu karena Orde Baru masih kuat pada awal dekade 1990-an. Namun mengapa Ostaf telat melangsungkan pernikahannya? Padahal rezim Orde Baru telah tumbang sebagaiman yang diperjuangkannya? Tentunya Ostaf punya jawaban tersendiri.

Berikutnya adalah rekan Syamsuddin Radjab yang kerap dipanggil Ollenk. Ketika mahasiswa adalah demonstran dari IAIN Alauddin, Makassar (sekarang UIN Alauddin). Saya mengenalnya ketika masa-masa pergerakan menjelang tumbangnya Rezim Orde Baru pada Mei 1998 dan berkawan pada masa-masa sesudahnya. Setelah sarjana, Syamsuddin Radjab berkarier di PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM) Sulsel bersama dan sempat menjadi mengetuainya pada tahun 2001 lalu. Setelah memimpin PBHI Sulsel, Syamsuddin Radjab  kemudian terpilih sebagai Ketua PBHI Pusat di Jakarta.  Syamsuddin Radjab akan melangsungkan pernikahannya dengan Hj Rewi Rahmi Muin, SH pada hari Minggu, 3 April 2011 di Masjid Raya Makassar dan resepsi pernikahannya di Hotel Grand Clarion & Convention, Makassar pada hari Senin 4 April 2011. Mengapa baru sekarang Syamsuddin Radjab melangsungkan pernikahannya padahal rezim Orde Baru yang sudah ditumbangkannya bersama eksponen 1998 di berbagai kota?

Semoga pernikahan kedua sahabat itu diberkahi oleh Allah Swt dan diberi nikmat keluarga sakinah mawahda wa rahmah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun