Mohon tunggu...
PriMora Harahap
PriMora Harahap Mohon Tunggu... karyawati -

Female. Just an ordinary people and resident of Jakarta who loves and interested in writing, singing, dancing, reading, playing piano, listening to the music (especially classic & jazz), art & culture, social, economic, politic, finance and learning new things more interesting.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anonim Menggambarkan Kekerdilan Jiwa ?

15 Juli 2009   03:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:57 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berani berbuat tentu harus berani bertanggungjawab. Apapun bentuknya itu. Termasuk berbuat dalam bentuk menulis, berpendapat, atau bahkan sekedar memberi tanggapan dan kritikan.

Berani menunjukkan Jati Diri juga berarti berani bertanggungjawab atas setiap perbuatan dan ucapan, baik yg dilontarkan maupun ditulis. Penggunaan Jati Diri menunjukkan kebesaran jiwa pemiliknya dan kebanggaan atas diri sendiri.

Lalu mengapa harus malu mengungkapkan Jati Diri?

Bila kita malu dengan Jati Diri sendiri, siapa lagi yg kita harapkan akan menghargainya?
Hargai dan banggalah dengan Jati Diri kita sendiri maka orang lainpun akan menghargai kita.

Sehingga penggunaan Jati Diri sepertinya juga merupakan bagian dari etika berpendapat, baik di ranah nyata maupun maya. Penggunaan Jati Diri menunjukkan tingkat keberanian dan kebesaran jiwa seseorang untuk menerima tanggungjawab atas setiap pendapatnya.

Bangga atau malukah kita dengan Jati Diri kita sendiri?

Setiap tulisan yg dibuat - dalam bentuk apapun - apalagi yg dilontarkan ke ranah publik akan berjejak, meninggalkan kenangan. Setiap kata tertulis memberikan gambaran diri.

Maka kenangan seperti apakah yg kita inginkan untuk setiap tulisan kita? Ingin dikenang seperti apakah kehadiran kita di ranah tulis-menulis? Gambaran diri seperti apakah yg kita harapkan akan tercipta?

Sebagai seorang ksatria yg berani bertanggungjawab atas setiap kata tertulis atau sekedar seorang pengecut dan pencacimaki tanpa dasar?

Gelar Komentar Primora Harahap --> Pepih Nugraha untuk postingan Perkara Netiquette (1)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun