Mohon tunggu...
PriMora Harahap
PriMora Harahap Mohon Tunggu... karyawati -

Female. Just an ordinary people and resident of Jakarta who loves and interested in writing, singing, dancing, reading, playing piano, listening to the music (especially classic & jazz), art & culture, social, economic, politic, finance and learning new things more interesting.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Visi dan Misi Kandidat - Pentingkah Kelengkapan Strategi ?

9 Juli 2014   11:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:54 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebuah organisasi memerlukan visi untuk dapat mengarahkan seluruh anggota dan sumber daya di dalamnya bergerak bersama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Begitupun halnya dengan sebuah negara. Dalam prakteknya, negara tidak berbeda dengan sebuah organisasi yang sangat besar. Visi yang telah dirumuskan selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk pernyataan misi yang berisi tujuan perusahaan, dilengkapi dengan keunggulan dan kekuatan yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebuah visi dan misi memang haruslah menjanjikan, penuh dengan harapan, mampu memotivasi dan memompa semangat serta optimistis. Namun sebuah visi juga harus cukup realistis untuk dapat di’bumikan’ dalam pelaksanaannya. Begitupun halnya dengan misi. Oleh sebab itu agar sebuah visi dan misi dapat diimplementasikan dengan baik maka seorang pemimpin harus dapat mencerminkan dan menjalankan apa yang terkandung dalam visi organisasi pada setiap perilaku, tindak tanduk, laku langkah, ucapan, pemikiran hingga kebijakan dan keputusan yang diambilnya. Seorang pemimpin haruslah memiliki kesesuaian antara tindakan / sikap dan perbuatan dengan ucapannya, sehingga mendapat kepercayaan penuh dan menjadi keteladanan bagi seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya. Begitupun dalam tataran kenegaraan. Kewibawaan dan kharisma seorang pemimpin sangat ditentukan dari sikap dan perilakunya.

Bahasa yang digunakan dalam merumuskan visipun harus mudah dipahami. Tidak ada gunanya menggunakan pilihan kosa kata yang rumit dan canggih bila tidak dapat dimengerti oleh seluruh rakyat. Visi dan misi juga harus relevan dengan potensi dan kemampuan serta sumber daya yang dimiliki oleh sebuah negara, serta mempertimbangkan lingkungan yang mempengaruhi negara tersebut.

Apakah sekedar merumuskan visi dan misi saja telah cukup bagi seorang pemimpin bangsa?? Tentu tidak !! Visi dalam tataran makro saja akan sulit diimplementasikan dalam pengelolaan negara di setiap bidang / aspek yang berbeda-beda. Ada banyak hal yang harus dikelola dalam sebuah organisasi sebesar negara ini.

Sebagaimana halnya dengan pemimpin organisasi lainnya, maka visi dan misi tersebut harus diturunkan / diterjemahkan ke dalam bentuk strategi yang lebih mikro, yang mampu menjelaskan secara lebih detil bagaimana cara-cara yang akan ditempuh untuk dapat mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Seorang pemimpin yang baik tidak cukup hanya mampu memahami konsep namun perlu mengerti bagaimana proses implementasi ataupun eksekusi dari konsep tersebut. Sebuah konsep ataupun rencana sebagus apapun tidak akan berguna bila tidak diikuti oleh proses ekseskusi yang bagus pula. Tak jarang pula terbetik kisah kegagalan seorang pemimpin karena tidak tahu apa yang harus dikerjakannya, dari mana memulainya dan bagaimana melakukannya. Dan untuk itu diperlukan pengetahuan, pengalaman yang mumpuni serta pemahaman akan bidang dan permasalahan yang akan dihadapi.

Untuk itulah seorang pemimpin negara setidaknya harus dapat memahami aspek makro dan mikro agar dapat mengikuti perkembangan dan melakukan pengawasan atas setiap kerja pengelolaan yang dilakukan oleh segenap jajaran kabinet pembantunya.Kemampuan seorang pemimpin negara dalam mengelola dan menyelenggarakan negara akan dapat tercermin dari kemampuannya memahami semua keunggulan, daya saing, kemampuan, potensi, sumber daya sekaligus juga kelemahan dan ancaman terhadap negaranya dan dapat menerjemahkannya ke dalam visi, misi dan rincian strategi dengan cukup baik. Dengan demikian dia mengetahui dengan pasti bagaimana langkah mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang ditargetkan guna meningkatkan kesejahteraan bangsa.

7 Juli 2014

-PriMora Harahap-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun