Solo -- Penelitian sangat penting bagi berkembangnya ilmu pengetahuan, apalagi dalam lingkup dunia pendidikan. Kolaborasi dosen dan mahasiswa dalam penelitian dapat menjadi titik temu dalam menguraikan masalah yang ada didalam lingkungan sekitar. Contohnya dalam kasus penyakit yang saat ini belum ada obatnya yaitu HIV AIDS. Banyak sekali penelitian yang sudah dilakukan untuk penyakit HIV AIDS, tetapi hingga saat ini belum ada obat paten yang bisa mengobati serta menyembuhkan secara total penyakit ini.
Hal yang perlu menjadi perhatian dan jarang disinggung adalah penyakit HIV AIDS pada anak, kebanyakan penelitian ditujukan pada HIV AIDS dewasa dikarenakan insidensi terbesar pada rentang usia dewasa. Penularan tertinggi lewat jarum suntik, sex bebas dan aktivitas resiko banyak dilakukan oleh orang dewasa. Tapi mereka lupa bahwa ternyata pada umur anak juga banyak kasus di Indonesia yang belum terekspose.
Masalah ini membuat anak yang menderita positif HIV menjadi cepat terintegrasi menjadi penyakit AIDS yang kronis karena jarangnya penelitian yang dilakukan pada anak. Kemudian ternyata didalam penelitian banyak sekali faktor yang menjadi pemburuk bagi anak yang menderita HIV AIDS yaitu adalah stres. Stres yang timbul pada anak yang menderita HIV AIDS akan berdampak pada penurunan sistem imun dimana akan membuat virus tersebut berinkubasi cepat dan meluas keseluruh tubuh sehingga tubuh anak akan sangat mudah sekali terjangkit penyakit.
Karena kasus inilah Dosen Universitas Kusuma Husada Surakarta beserta mahasiswa Universitas Kusuma Husada Surakarta melakukan kolaborasi dalam melakukan penelitian yang berjudul "The Effect of Expressive Writing Therapy Onstress in Children with HIV/AIDS". Penelitian ini dilakukan oleh : Angesti Dyah Triyani, Febriana Sartika Sari dan Prima Trisna Aji". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari Expresive Writing Therapy terhadap stres pada anak yang menderita positif HIV AIDS.
Expressive writing therapy merupakan terapi yang menggunakan aktivitas menulis sebagai sarana untuk merefleksikan pikiran dan perasaan terdalam terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan (menimbulkan trauma). Dikarenakan pada anak yang menderita positif HIV AIDS memiliki trauma di masa lalu yang itu akan berdampak pada sistem imun pada anak. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Exspresive Writing Therapy menurunkan tingkat stres pada anak yang positif HIV AIDS di Panti Asuhan Anak Khusus HIV AIDS.
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" juga sepakat dan setuju bahwa Exspresive Writing Therapy ini merupakan terapi yang cocok bagi anak dikarenakan selain sesuai dengan kondisi anak juga memiliki tingkat akurat yang baik dibandingkan terapi lainnya. "Hasil dari simpulan penelitian Exspresive Writing Therapy adalah terapi ini efektif menurunkan tingkat stres pada anak yang menderita positif HIV AIDS. Sedangkan penelitian ini sudah terbit di Jurnal Keperawatan Stikes Kendal", Ucap Prima Trisna Aji kepada Redaksi. *Red
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H