Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tak Mau Kalah, Tim Transisi Bentuk Timnas Tandingan?

15 Mei 2015   23:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tim Transisi Kemenpora terus bergerak dalam rangka pengambil alihan wewenang dan tugas PSSI. Rapat perdana sudah dilakukan, dengan menghasilkan beberapa keputusan. Seperti penunjukan mantan ketua KPK Bibit Samad sebagai Ketua Tim Transisi dan Letjend Lodewijk Paulus sebagai Wakil ketua. Selain itu, fokus utama dari Tim Transisi adalah pengambil alihan timnas serta penyelenggaraan kompetisi/turnamen.

Untuk kompetisi/turnamen, Tim Transisi bakal menggelar Piala Kemerdekaan yang rencananya akan dimulai awal Juni mendatang. Sementara itu untuk timnas, Tim Transisi sudah menunjuk Walikota Batu Eddy Rumpoko sebagai koordinator penanganan timnas.

“Dalam rapat pertama, saya langsung ditunjuk sebagai anggota yang mengurusi nasib Timnas. Sementara anggota lainnya ada yang mendapatkan tugas untuk mengurusi liga,” kata Eddy Rumpoko, saat bersamaMedia Malang, Jum’at siang tadi.

Eddy Rumpoko mengatakan pasca penunjukkan dirinya sebagai anggota yang mengurusi Timnas, langkah yang akan dilakukan yakni membangun komunikasi dengan kawan-kawan di PSSI.” Saya akan terus berdialog dengan kawan-kawan di PSSI, karena mereka lebih berpengalaman,” jelasnya.

Langkah Tim Transisi seakan mengingatkan kita pada kisah KPSI dalam kisruh PSSI periode 2011-2013. Kala itu, PSSI yang dimotori oleh La Nyalla Matalitti (kini malah menjabat sebagai ketua umum PSSI yang sah) juga menggelar kompetisi sendiri serta membentuk timnas tandingan. Hasilnya, timnas ala KPSI yang berjuluk "The Real Garuda" mendapat pengalaman sangat memalukan kala mereka bertanding dengan sebuah komunitas jemaat gereja di Australia.

Namun, membaca pernyataan dari Eddy Rumpoko, Tim Transisi secara tersirat seakan tak ingin membentuk timnas tandingan. Eddy Rumpoko, yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas untuk Timnas, lebih mengedepankan dialog dengan PSSI karena mereka sudah berpengalaman.

Tapi, tetap saja langkah Eddy Rumpoko yang ingin berkomunikasi dengan PSSI masih menyisakan pertanyaan. Bukannya PSSI sudah dibekukan Menpora? Bukannya pengurus PSSI sudah tidak diakui oleh Menpora? Lantas, mengapa Eddy Rumpoko masih berkehendak untuk berkomunikasi dengan mereka? Ini adalah sebuah hal yang kontradiktif sekali.

Sudah tentu PSSI tak ingin membangun komunikasi dengan Tim Transisi yang mereka anggap sudah mengebiri, bahkan sudah mencabut hak dan kewenangan mereka. Sudah tentu pula PSSI tak ingin segala jerih payah mereka selama ini, terkait persiapan timnas, tiba-tiba saja dicomot dan diklaim sebagai hasil kerja Tim Transisi.

Ada dua agenda timnas dalam waktu dekat, yakni Timnas U-23 untuk Sea Games, serta timnas senior untuk Pra Piala Dunia. Timnas u-23 sudah dikelola oleh tim Satlak Prima KONI/KOI, meskipun faktanya sampai saat ini PSSI juga lah yang masih mempersiapkan mereka. Mulai dari training camp hingga rencana uji coba melawan timnas U-23 Malaysia. Begitu pula dengan timnas senior untuk Pra Piala Dunia, lagi-lagi PSSI sudah maju beberapa langkah setelah mereka mendaftarkan 114 pemain plus menunjuk Pieter Huistra sebagai pelatih timnas.

Jika sudah begini keadaannya, wajar jika timbul pertanyaan: Timnas dari Tim Transisi untuk pertandingan yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun